Kemajuan teknologi terutama di bidang informasi dan digital di berbagai belahan dunia membawa pengaruh besar dalam aspek kehidupan. Semakin pesatnya kemajuan teknologi membuat segala aktivitas lebih praktis serta penyebaran informasi yang relatif cepat. Mahasiswa sebagai pilar dari kaum muda merupakan elemen penting dan perlu mengidentifikasi serta menyaring segala informasi yang tersebar luas di internet dalam mengambil sisi positifnya dan membuang sisi negatifnya.Â
Di tengah kemajuan globalisasi, sebagai generasi penerus bangsa Indonesia mahasiswa harus turut andil menyesuaikan kecanggihan teknologi dibarengi dengan nilai-nilai Pancasila karena terdapat banyak tantangan dan perubahan yang terjadi di masyarakat, sehingga dibutuhkan komitmen dan kesadaran yang tinggi dari mahasiswa untuk memperkuat nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus melek terhadap teknologi supaya bisa mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila lewat teknologi.
Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sudah menjadi suatu keharusan untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang Pancasila.
Di era digital, dimana informasi tersedia diujung jari kita, penting untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Internet telah memudahkan orang untuk terhubung dan berbagi ide mereka, tetapi juga memunculkan berita hoax, penyebaran radikalisme, dan cyberbullying.Â
Nilai-nilai Pancasila dapat berfungsi sebagai panduan untuk menavigasi melalui kecakapan konpleks dunia digital. Menanamkan nilai-nilai Pancasila pada mahasiswa dapat membantu mereka menjadi warga digital yang bertanggung jawab menggunakan teknologi untuk kebaikan yang lebih besar. Dengan mengaplikasikan nilai-nilai ini, kita dapat menciptakan dunia digital yang inklusif, toleran, dan penuh kasih supaya bangsa Indonesia menjadi nyaman, aman dan kondusif.
Sementara era digital telah membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita, hal itu juga membawa tantangan baru dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda. Tantangan terakhir pada pembelajaran daring adalah sulitnya berdiskusi dengan teman, yang mana banyak mahasiswa merasa setuju bahwa hal ini merupakan tantangan dari kuliah daring.Â
Kurikulum perkuliahan yang menuntut mahasiswa berpikir kritis dan bekerja sama dengan mahasiswa lain menyebabkan dosen sering memberikan tugas kelompok yang membutuhkan komunikasi yang rutin antar mahasiswa. Sayangnya, dalam pembelajaran daring tidak dapat dilakukan diskusi secara langsung ditempat yang sama. Seluruh diskusi harus dilakukan secara daring yang menyebabkan munculnya berbagai masalah termasuk konflik antar mahasiswa.
Meskipun dunia digital telah memungkinkan kami untuk terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia. Seperti yang telah kita lihat, dunia digital sering terjadi penyebaran berita palsu dan ujaran kebencian. Fenomena ini dapat merusak nilai-nilai toleransi, kekeluargaan dan kedilan sosial.
Oleh karena itu, sangat penting bahwa sebagai generasi muda khususnya para mahasiswa harus mempromosikan nilai-nilai Pancasila di era digital. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa era digital menjadi platform untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila, bukan malah menjadi ancaman. Dengan menjunjung tinggi tinggi nilai-nilai ini, mahasiswa dapat membangun masyarakat yang lebih baik dan harmonis baik online maupun offline.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H