Husein Ja'far Al-Hadar atau yang kerap disapa Habib Husein adalah pendakwah yang sedang banyak digandrungi oleh warganet terlebih generasi milenial. Beliau menjadi terkenal dikalangan anak muda semenjak bersama komika Tretan Muslim dan Choki Pardede membuat konten youtube bernama Pemuda Tersesat. Tidak hanya cara dakwah beliau yang mudah diterima namun juga muatan dakwah yang penuh cinta dan kedamaian. Cara berpakaian yang trendi semakin membuat Habib Husein dengan mudah diterima dikalangan anak muda.
Selain membuat konten Pemuda Tersesat, Habib Husein juga aktif menulis bahkan sebelum aktif berdakwah dimedia social beliau lebih dulu berdakwah dengan menulis. Sudah banyak portal yang menayangkan tulisan beliau hingga ditahun 2020 lalu beliau menulis buku berjudul Tuhan Ada di Hatimu. Buku ini sangat menarik bahasa yang lugas, mudah dimengerti dan sangat kekinian. Tidak hanya menarik buku ini juga berisi jawaban atas problem yang akhir-akhir ini sedang ramai serta cara mudah untuk memahami dan berislam dengan cinta.
Tuhan Ada di Hatimu adalah jawaban Habib atas keresahan dan ketakutan manusia sebab ditahun 2020 lalu manusia di seluruh dunia ini diuji dengan adanya pandemi Covid-19. Tidak hanya kegiatan ekonomi, pendidikan pandemi bahkan mampu membuat umat beragama tidak dapat berkunjung dan beribadah di tempat ibadah masing-masing agama. Tahun lalu tidak ada pemberangkatan untuk Haji dan Umrah, Mekah dan Madinah hanya dikunjungi oleh pekerja kebersihan. Melihat kejadian itu Habib pun menulis buku ini dengan banyak kalimat menarik di dalamnya seperti "Tak di Ka'bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan Tuhan ada di hatimu."
Bacaan yang sangat tepat untuk orang yang ingin belajar Islam dengan penjelasan yang ringan dan mudah dimengerti namun sarat akan makna. Habib menjelaskan dalam bukunya bahwa Covid-19 ini menyadarkan bahwa sebenarnya Tuhan tidak hanya di 'rumah-Nya' namun sebenarnya Tuhan ada di hati masing-masing manusia. Gemerlapnya dunia membuat kita merasa jauh dari Tuhan padahal kita tidak sadar bahwa Tuhan sebenarnya begitu dekat. Bukan berarti kita tidak perlu berkunjung ke rumah ibadah namun dengan mengingat bahwa Tuhan begitu dekat maka akan menambah kadar keimanan.
Dari persoalan Fiqh hingga  film dibahas dengan gamblang. Melalui pertanyaan yang sering datang kepadanya Habib Husein menjawab dalam lembar bukunya. Dari mulai membahas akhlak sampai apakah music itu haram dijelaskan dengan detail menyantumkan hadits, fatwa ulama dan dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti. Dalam bukunya pun Habib gencar menyebarkan soal bertoleransi dan bersosialisasi, berislam yang baik adalah keras kedalam dan fleksibel keluar. Menurut Habib kita harusnya fleksibel dan mengerti akan kondisi orang lain bukan malah kita bersikap keras dan tidak toleran terhadap orang lain terutama dengan saudara seagama, memaksakan kehendak dan jika tidak sependat akhirnya membenci. Hal yang demikian sangat berbeda dengan teladan Rasulullah.
Melalui buku ini Habib Husein berhasil memperkenalkan dan menjelaskan bahwa Islam adalah sungguhan agama yang penuh cinta dan kedamaian. Selain itu gayanya yang nyentrik dari pendakwah biasa berhasil menggaet perhatian anak muda untuk terus belajar agama Islam.
