desa di wilayah Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Asal kata Gedog Wetan adalah "Gedogan" dalam bahasa jawa artinya adalah kandang kuda. Desa Gedog Wetan terbagi menjadi dua dusun yakni Dusun Mulyo Asri dan Dusun Mulyo Rejo. Terdapat 15 Rukun Warga (RW) dan 59 Rukun Tetangga (RT) dengan total jumlah penduduk Desa Gedok Wetan 9.144 jiwa. Jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 4.783 jiwa dan jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 4.361 jiwa dengan total KK sejumlah 2389 KK. Mayoritas profesi penduduknya adalah wirausaha.
Gedog Wetan adalah sebuahKerajinan sangkar burung  adalah usaha ekonomi kreatif yang menggunakan kearifan lokal juga mengasah bakat dan keterampilan. Sangkar burung terbuat dari bahan kayu yang dihias dengan ukiran dekoratif. Industri sangkar burung merupakan mata pencaharian yang paling banyak diminati oleh beberapa masyarakat desa. Industri sangkar burung ini juga merupakan industri yang banyak menyerap tenaga kerja baik dari dalam desa maupun dari luar desa. Banyaknya tenaga kerja yang terserap diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran di desa Gedog Wetan.
Perkiraan awal mula munculnya industri rumahan sangkar burung di Desa Gedog Wetan Kecamatan Turen sejak tahun 1970-an. Pelopor pertama berdirinya industri rumahan sangkar burung di Desa Gedog Wetan adalah seorang warga sekitar bernama Pak Saman. Menurut beberapa informasi, Pak Saman tertarik dengan pembuatan sangkar burung karena melihat peluang yang besar dalam usaha ini, apalagi bahan baku yang dibutuhkan untuk pembuatan sangkar burung mudah didapat.Â
Usaha Saman semakin berkembang setiap tahunnya, sehingga banyak warga sekitar yang tertarik untuk memulai pembuatan sangkar burung. Diperkirakan beberapa mantan karyawan Pak Saman mulai membuat sangkar burung sendiri pada tahun 1981, setelah itu jumlah industri rumahan sangkar burung meningkat setiap tahunnya. Sekitar tahun 2000, industri rumahan sangkar burung berkembang di Desa Gedog Wetan, khususnya di Dusun Mulyoasri yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pembuat sangkar burung.
Sejak itu Desa Gedog Wetan dikenal masyarakat luas sebagai sentra industri sangkar burung. Sentra kerajinan tidak hanya lahir, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama dan ketersediaan faktor produksi yang mendukungnya (Nurmandito, 2012).Â
Begitu juga dengan Sentra Industri Sangkar Burung Dusun Mulyoasri memerlukan proses yang memakan waktu lama sebelum dikenal masyarakat luas sebagai kawasan Sentra Industri Sangkar Burung. Tidak hanya itu, ketersediaan bahan baku seperti kayu dan bambu dapat dengan mudah menunjang produksi di sentra-sentra tersebut, karena kecukupan bahan baku dapat mendorong perkembangan industri.
Dengan berkembangnya zaman, para pengrajin sangkar burung mengalami kemudahan usaha, seperti adanya mesin-mesin modern yang memudahkan pembuatan sangkar burung dan menghemat waktu, serta kemajuan pemasaran. Dulu mereka terbatas dan masih menggunakan alat-alat tradisional, tetapi sekarang mereka beralih ke alat yang lebih modern yang membuat bisnis mereka jauh lebih mudah. Arah pengembangan lainnya adalah pemasaran produk, dimana dulu pemasaran terjadi di lingkungan perkotaan, pemasaran produk sekarang sudah sampai ke luar Pulau Jawa. Perkembangan pasar lainnya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
Produksi sangkar burung menggunakan bahan-bahan yang berkualitas tingi sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga Desa Gedog Wetan Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, kerajinan sangkar burung ini semakin berkembang sehingga distribusinya menguasai pasar luar pulau jawa bahkan sampai di ekspor ke Meksiko yang dimana ini menjadi sebuah kebanggaan dan apresiasi.
Tidak hanya usaha pengrajin sangkar burung, melainkan masih banyak usaha lain yang menjadi mata pencaharian di Desa Gedog Wetan, antara lain pandai besi, pembuatan tahu dan pembuatan tempe.
Sumber:
Ahadiyah, A, Ruja, I.N, dan Wahyuningtyas, N. 2022. Interaksi Sosial Antar PelakuUsaha Home Industri Sangkar Burung di Dusun Mulyoasri Desa Gedog Wetan Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Malang: Universitas Negeri Malang.