Baru tahu, kalau nosy dalam bahasa Indonesia berarti orang yang gemar ingin tahu apa yang menjadi urusan orang lain. Dalam artian lugas, seorang kawan asli U.K. mengatakan nosy berarti orang yang senang menempelkan hidungnya di tempat orang lain, seperti ingin tahu apapun bau dari orang lain.
Di lingkungan tempat aku tinggal, ada juga model orang nosy, yang selalu ingin tahu apa yang terjadi dalam rumahku. Mengenal perempuan itu belum lama, baru bulan Februari 2012. Awal beberapa minggu di sana, perempuan ini selalu mengajak anaknya yang setahun lebih tua dari anak perempuanku. Datang dengan sepiring nasi dan telur dadar, diberi kecap sedikir di nasinya. Sempat berfikir, anak balita kok hanya diberi makan seperti ini. Tapi tidak sampai bertanya kenapa anaknya hanya diberikan nasi, kecap dan telurnya.
"Ayahnya di mana?" tanyanya pada waktu itu
"Ada di Malang." jawabku
"Kalau pulang berapa minggu sekali?" tanyanya lagi
"Tidak pernah pulang'" jawabku sekenanya.
Aha...mungkin ini pertanyaan yang normal, tetapi menjadi tidak biasa buatku, karena bagiku ini adalah hal privat yang orang baru kenal tidak perlu tahu. Dari awal pertanyaan ini, aku sudah sempat berasumsi bahwa orang ini adalah tipe nosy.
Beberapa hari setelahnya, anaknya sering sekali bangun tidur sudah langsung datang ke rumah, saat anakku sedang mandi, dan anak perempuan kecil ini minta juga dimandikan. Dan, karena tidak tahan dengan rengekan dan bau badan anak kecil ini, pengasuh anakkupun juga memandikannya. Setelahnya, kadang waktu anakku makan juga dia mau makan.Bagiku, kegiatan ini adalah biasa, menjadi tidak biasa karena the nozy woman selalu mengatakan "makan apa ini?kok benyek-benyek?". Dalam hati aku mengatakan, "benyek-benyek ini saja anakmu mau, bu". Daaan...kata-kata ini sering sekali dia katakan setiap kali anakku sarapan mashed potato.
Belum lagi kalau bangun pagi anakku minum segelas juice dalam botol minumnya.Ada saja yang dia komentari.
"Pagi-pagi kok sudah ngejus, kan perutnya belum isi apa-apa."
Tidak ada jawaban, hanya menggerutu dalam hati.
"Baca buku dong, bu. Bisanya mengkritik dan menggerutu saja."
Ini hanya beberapa hal ke-nozy-an yang dia lakukan, banyak hal lagi yang dia selalu ingin tahu. Kerja di mana, kenapa pulang jam segini, kenapa berangkay jam segini, kenapa ini, kenapa itu, ini buku apa, ngapain beli. Aduuuhh...please deh, bu. You're so nozyyyy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H