Yang saya rasakan bila keputusan yang saya ambil ini salah dan melangar peraturan atau hukum kemudian dipublikasikan dimedia cetak, elektronik atau media sosial dan kemudian viral adalah saya pasti akan malu, sedih, dan tidak nyaman, kemudian saya melakukan refleksi intropeksi diri untuk memperbaiki kesalahan. Namun sebaliknya, jika berita viral tersebut riil adanya berdasarkan fakta yang terjadi, maka saya akan menanggapi dengan bijak, karena apa yang saya lakukan tentunya melalui berbagai prosedur dan telah melibatkan banyak pihak terkait. Saya bersedia untuk memberikan klarifikasi sebaik mungkin
6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Keuptusan yang diambil yaitu :
- Mengajak Orang tua Andreas untuk berbicara secara intern, untuk membicarakan permasalahan secara baiak-baik. Bisa di lakukan dengan coaching untuk membentu menemukan permasalahan dan solusi yang terbaik yang bisa muncul dari dalam diri, sehingga bisa di laksanakan dengan baik, dengan tanpa ada pihak yang dirugikan
- Kepala sekolah mengajak Pak Frans bermusyawarah bagaiaman baiknya untuk tetap memberi sikap adil dan perlindungan pada semua muridnya
- Bisa juga melakukan melakukan segitiga restitusi (dengan langkah menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, menanyakan keyakinan.
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Pelaksanaan Coaching dengan alur TIRTA bisa menjadi solusi kreatif
8. Apa keputusan yang Anda ambil?
Keputusan yang akan di ambil yaitu memberikan kesempatan pada Andreas dengan mengijinkan untuk tidak pulang bersama ayahnya, dan tetap mengikuti pelajaran di sekolah sampai selesai.
Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?
Prinsip berbasis peraturan, karena dalam melaksnakan tugas harus berlandaskan peraturan dan tata tertib yang berlaku