Alat musik perkusi adalah salah satu media yang sangat menarik bagi anak-anak dan dapat meningkatkan kemampuan musikal anak dengan cara yang menyenangkan. Fakta yang terjadi di Taman Kanak-Kanak banyak guru yang belum mengajarkan senam untuk meningkatkan kemampuan musikal anak. Dalam sehari-hari guru banyak memberikan pembelajaran yang terpaku pada buku majalah.
Dengan demikian, Taman Kanak- kanak  mengemban tanggung jawab utama dalam membina mengembangkan 6 aspek perkembangan anak meliputi kemampuan Nilai agama moral,  fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Ketrampilan bermain musik sangat baik untuk meningkatkan kemampuan musikal anak usia dini.
Melihat fenomena yang terjadi saat ini, bahwa pengaruh era milenial dimana semua serba teknologi, android, sehingga anak mudah mengakses musik aliran apapun dari media social atau youtube. Sehingga anak banyak mengalunkan music yang bukan sesuai umur. Juga dampak dari masa pandemi covid-19 sehingga anak banyak bermain dirumah dan sering bermain handphone, ahirnya banyak pengaruh yang kurang baik bagi perkembangan anak. Selain itu kendala dari kegiatan belajar daring, dimana anak jarang berjumpa dan bersosialisasi dengan teman dan guru. Sehingga kedekatan anak dengan guru serta anak dengan anak yang lain sangat minim, mayoritas pekerjaan orang tua adalah wiraswasta dan buruh. Dengan latar belakang yang demikian ini, ada anak yang sering bersama neneknya, dan kondisi dirumah juga sering bermain HP, ini salah satu penyebab kurang  berkembang dalam kemapuan musikal karena mereka kurang memberi stimulasi dalam seni musik.
Berbagai media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan musical dengan alat music perkusi, alat dan bahan yang digunakan adalah yang mudah didapat, ada dilungkungan sekitar seperti botol bekas, batu kerikil, biji-bijian.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan proses kerja 2 siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek peneliti adalah guru dan 5 anak kelompok B.
Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti dan guru melakukan analisis terhadap kemampuan musikal anak dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada.
- Adapun hasil analisis dan evaluasi untuk tindakan selanjutnya sebagai berikut :
- Perhatian guru kurang menyeluruh sehingga dalam pembelajaran masih ada anak yang kurang semangat dalam bermain.
- Dalam penyampaian pembelajaran guru kurang memberi motivasi anak untuk berpikir kritis dan melakukan kegiatan yang lebih kreatif.
- Media yang digunakan untuk berkreasi kurang beragam sehingga anak kurang berkreasi lagi
Refleksi Siklus II
Setelah melaksanakan tindakan pada siklus II ini  hasil  peneliti dan guru kemudian melakukan analisis terhadap kemampuan musikal anak dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Dan pada tidakakan penelitian siklus II ini anak telah mampu melakuakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan seni musik. Hasil pencaipan kemampuan seni musik pada siklus II ini telah memenuhi batas indikator pencapaian kemampuan yang diharapkan peniliti, ini karena kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1 telah diperbaiki pada siklus 2 ini sehingga penelitian kemampuan musikal melalui senam alat musik perkusi dapat berhasil.
Implikasi Hasil Penelitian
