Dikutip dari merdeka.com, hingga saat ini Masjid Luar Batang sudah direnovasi sebanyak tiga kali. Terakhir, pada tahun 1991 pada zaman Wiyogo Admodarminto yang melakukan pelebaran masjid, pemasangan aliran air PDAM, dan meresmikan masjid. Kemudian pada zaman Gubernur Fauzi Bowo yang membuat dua menara di samping kanan kiri Masjid Luar Batang.
Masjid ketiga yang kami kunjungi adalah Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari yang berlokasi di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Menuju masjid ini dari masjid Luar Batang membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Kami sempat salah jalan ketika menuju masjid ini lantaran belum tahu benar arah ke masjid ini. Alhamdulillah sebelum Dhuhur kami tiba di depan masjid ini disambut dengan pelayanan satpam masjid yang sangat ramah. Dari tiga masjid yang kami lalui, abtu kali ini kami mendapatkan tempat parkir yang aman dan nyaman serta tidak jauh dari lokasi masjid. Di sekeliling masjid terdapat pohon kurma. "Pohon Kurma yang terdapat di sekeliling masjid ini berjumlah kurang lebih 300 pohon", Â jelas satpam masjid yang sedang berjaga saat itu.Â
Bentuk masjid yang sangat khas Betawi dengan ornamen gigi balang sebagai fondasi bangunan serta lima menara yang melambangkan Rukun Islam.Â
Masjid ini didirikan pada periode Joko Widodo menjabat menjadi gubernur tahun 2012. Masjid ini adalah masjid raya pertama yang dimiliki oleh pemerintah DKI Jakarta. Luas masjid yamg megah seluas 2,4 hektar ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 April 2017.Â
Kami melaksanakan sholat Dhuhur berjamaah di lantai 2. Pada hari itu, di lantai 1 aula masjid sedang diadakan kegiatan seminar qurban.Â
Pelayanan yang sangat ramah dari para marbot dan satpam masjid menjadi kesenangan tersendiri saat berada di masjid ini.
Masjid keempat yang kami kunjungi adalah Masjid Ramlie Mustofa yang terletak di Kawasan Sunter, Jakarta Utara. Sama halnya dengan perjalanan menuju masjid ketiga, kami pun salah jalan sehingga waktu molor untuk sampai ke sana.Â
Masjid Ramlie Mustofa adalah masjid yang didirikan oleh seorang muallaf keturunan Tionghoa dan Aceh bernama Ramli Rasidin. Taj Mahal adalah masjid yang menginspirasi pendirinya, Â maka tak aneh jika bangunan berwarna putih gading nan megah itu mirip dengan Taj Mahal dengan hiasan tulisan Tionghoa sebagai bukti cinta sang hamba kepada tuhannya, Allah SWT. Dua kali saya mengunjungi masjid ini justru membuat saya merindukan kesejukan dan keindahan tempat religi ini. Letak tempat wudlu yang langsung menuju tempat sholat memudahkan para jamaah melakukan sholat bahkan lansia sekalipun.Â