Pelajar Islam Indonesia atau disingkat PII adalah organisasi Pelajar Islam tertua di Indonesia. Berdiri pada 4 Mei1947, kiprah PII tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai organisasi yang berlandaskan pada kaderisasi, PII telah banyak menelurkan bermacam-macam kader. Di antara alumni PII ada yang berkiprah di bidang politik, akademik, budaya, hukum, sosial-ekonomi dan tentu saja keagamaan.
Sungguh pun demikian, keberadaan PII sebagai wadah pelajar Islam saat ini, jika boleh dikatakan, dalam posisi antara ada dan tiada. Pasalnya, begitu jarang saat ini ada aksi-aksi yang menanyakan keputusan pemerintah yang bersifat fundamental. Kebanyakan para kader saat ini terninabobokan oleh kondisi serba nyaman yang justru membuat kita statis, beku dan kaku serta monoton.
Saya yakin, kawan-kawan satu pengurus Wilayah, satu pengurus Daerah akan menertawakan tulisan saya ini atau lebih buruknya mencaci maki dan menghina. Namun, inilah kegelisahan dan keresahan yang saya rasakan. Mau bagaimanapun, sekali berkecimpung di PII, saya terus merasa terkait dengan PII, sampai kapanpun. Dan tulisan yang tidak seberapa ini adalah sebuah curahan hati, jika tidak boleh dikatakan kritik dan saran, seorang kader akar rumput yang mungkin sudah banyak terkontaminasi berbagi elemen, namun sejauh ini organisasi eksternal ku adalah PII.
PII itu bagi ku, rumah bagi mereka yang mencari keluarga, sekolah bagi mereka yang mencari Ilmu, wadah bagi mereka yang gelisah, tempat mencari solusi bagi mereka bermasalah, tempat terbentur bagi siapa pun yang ingin di bentuk, tempat berjuang bagi mereka tanpa pamrih dengan memanjatkan rasa syukur serta ikhlas, tempat saya di Bentuk
Dalam momentum hari bangkit PII yang ke 74 ini, semoga PII selalu konsisten dengan perjuangan nya, Cermat, cekatan, efektif.
Selasa, 4 Mei 2021
Roger
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H