Mohon tunggu...
Aqoemetta Matamata
Aqoemetta Matamata Mohon Tunggu... -

menulis itu susah- susah gampang,..

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Ciri-ciri Kanker Payudara sejak Dini

4 September 2014   00:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:42 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption]

Kanker payudara, salah satu jenis kanker ganas yang telah menduduki peringkat kedua paling mematikan setelah kanker serviks. Terbukti, lebih dari 6,7 juta jiwa per tahun meninggal akibat kanker dan satu di antara sepuluh orang lainnya beresiko mengidap penyakit yang sama. Pencetusnya, bisa karena gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya menjaga kebersihan.

Dokter Patologi Fakultas Kedokteran UGM dr. Ediati Tri Ningsih mengatakan, penderita kanker payudara di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Yakni 6,7 juta jiwa per tahun dan melebihi jumlah kematian penyakit malaria ataupun TBC.

Mirisnya, lanjut Ediati, dari sekian penderita kebanyakan belum melakukan pencegahan awal. Dikarenakan masih kurangnya pengetahuan tentang ciri-ciri kanker payudara sekaligus indikasi awal. “Alhasil tidak ada deteksi dini dan tahu-tahu, penderita telah memasuki stadium lanjut,” katanya.

Ia menjelaskan, untuk mengenali kanker payudara sebenarnya sangat mudah. Pertama adakah benjolan pada payudara yang disertai rasa nyeri ketika ditekan, payudara mengeluarkan cairan, perubahan kulit dan puting susu menjadi mengkerut dan berwarna kusam, termasuk faktor resiko karena faktor genetis (keturunan).

Kemudian untuk faktor resiko, mendapat haid pertama pada usia kurang dari 10 tahun, menopause (mati haid) setelah usia 50 tahun, tidak pernah melahirkan anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, tidak pernah menyusui anak, pernah mengalami operasi payudara yang disebabkan oleh tumor jinak ataupun ganas, di antara anggota ada yang menderita kanker, dan pola makan berlemak.

“Dan yang terpenting dari faktor resiko tersebut adalah menjaga pola gaya hidup sehat. Mulai dari mengonsumsi makanan sehat dan bebas bahan kimia, olahraga teratur, sekaligus menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Namun jika seseorang terlanjur mengidap kanker payudara, bukan berarti tidak bisa melakukan pencegahan awal. Caranya bisa dengan melakukan pemeriksaan mammografi (pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar X dosis rendah) dengan tingkat ketepatan 95 persen atau Utrasonography payudara (pemeriksaan menggunakan gelombang suara),

“Sebenarnya pemeriksaan ini tidak hanya digunakan untuk wanita yang memiliki keluhan, tetapi juga bisa untuk check up para wanita yang belum memiliki benjolan. Fungsinya hanya untuk mengetahui saja,” tuturnya.

Khusus mamografi, pemeriksaan uni hanya berlangsung beberapa menit. Tahapannya, payudara diletakkan di atas mammografi dan sedikit ditekan. Tujuannya untuk memperoleh struktur gambar yang diinginkan, baru kemudian dilakukan scanning dasar.

Ediati mengatakan, tidak dapat dipungkiri pemeriksaan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sekaligus nyeri pada pasien. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Mengingat pemeriksaan ini terbilang aman karena paparan radiasi yang dikenakan cenderung rendah.

Meski begitu, dirinya menjelaskan, wanita yang boleh melakukan pemeriksaan mammografi adalah wanita dengan rentang usia produktif antara 35- 40 tahun dengan baseline awal dan wanita non-produktif.

“Pada usia produktif siklus yang baik dari hari 1- 14 dari siklus haid atau dua minggu sebelum haid. Tapi kalau usia menopause dapat dilakukan kapan saja,” ujarnya.

Sedangkan untuk Utrasonografi payudara, imbuhnya, pemeriksaan ini bisa dilakukan oleh wanita dengan usia kurang dari 35 tahun. Entah itu wanita normal, hamil, hingga menyusui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun