Mohon tunggu...
Wahyu Mikael Andre Siallagan
Wahyu Mikael Andre Siallagan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wadah Dialetika

#BegitulahKuraKura #OpiniPribadi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dinasti Politik: Privilege, Meritokrasi, atau Iseng-iseng Berhadiah?

25 Juli 2020   17:54 Diperbarui: 25 Juli 2020   18:11 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara terminologi dinasti bisa diartikan dengan kelanjutan kekuasaan pemerintahan yang dipegang oleh satu garis keturunan dan biasanya ini ada dalam sistem pemerintahan monarki atau kerajaan.

Lalu apakah di sistem demokrasi ada dinasti politik?

Jawabannya tentu saja ada. Negara Amerika Serikat sebagai kiblatnya demokrasi saja melakukannya, kita lihat saja keluarga Kennedy pernah berkuasa di berbagai jabatan. George Bush mewarisi dan mempersiapkan anaknya George Walker Bush menjadi presiden, dan juga Hillary Clinton maju sebagai kandidat presiden setelah suaminya pernah menjabat sebagai presiden dua periode.

Dan di negara-negara lain sudah tentu saja ada dinasti politik, begitu juga yang terjadi di Indonesia.

Sebelum lebih jauh bercerita tentang dinasti politik yang ada di Indonesia, ada baiknya kita harus tau apa sebenarnya arti dari dinasti politik itu sendiri.

Dinasti politik adalah kekuasaan yang secara turun temurun dilakukan dalam kelompok keluarga yang masih terikat dengan hubungan darah tujuannya untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan.

Sebagai contoh di tingkat pusat seperti trah Soekarno, Soeharto, Yudhoyono yang banyak ambil bagian dalam perpolitikan Indonesia. Dan mungkin trah Joko Widodo akan mengikuti langkah senior-seniornya.

Lalu, apakah dinasti politik salah dalam sistem demokrasi?

Pada dasarnya tidak ada yang salah dengan dinasti politik. Dinasti politik bisa dimaklumi dan diterima dalam kehidupan demokrasi, sepanjang mengikuti aturan main dalam perekrutan. Tidak main tunjuk dan pengangkatan langsung sebagai penggantinya secara turun temurun. Dinasti politik di era demokrasi berbeda dengan di era kerajaan yang langsung ditunjuk dan turun temurun.

Dinasti politik erat dengan oligarki politik dan ini sama sekali tidak dapat dipisahkan. Oligarki politik yaitu bentuk kekuasaan yang dipegang oleh elit kecil, termasuk dinasti politik. Itulah sebabnya, ketika kita bicara masalah dinasti politik, berarti secara tidak langsung kita akan membicarakan oligarki. Walaupun saat ini tiap daerah sudah mempunyai otonomnya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun