Mohon tunggu...
Wahyu Lutfi Nurhidayah
Wahyu Lutfi Nurhidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Saya memiliki hobi menulis cerita, memasak, dan menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Keunikan Karnaval 1000 Tumpeng di Desa Gonggang Magetan

4 September 2024   12:30 Diperbarui: 4 September 2024   12:31 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi penulis

Penulis : Kelompok 87 PMM Desa Gonggang Magetan

Karnaval 1000 Tumpeng di Desa Gonggang, Magetan, adalah sebuah perayaan yang menarik perhatian banyak orang dengan keunikannya yang tak biasa. Acara ini, yang digelar setiap tahun, untuk memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Di dalam acara ini menampilkan 1000 tumpeng yang terbuat dari berbagai sayuran dan buah -- buahan  hasil bumi, dan menjadi salah satu ikon budaya dan tradisi lokal yang patut diapresiasi.

Tumpeng adalah hidangan tradisional Indonesia yang sering kali dihidangkan dalam acara-acara penting, sebagai simbol syukur dan keberkahan. Dalam karnaval ini, tumpeng tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga sebuah karya seni yang memadukan keahlian kuliner dengan kreativitas budaya.

Karnaval ini dirayakan dengan tujuan utama untuk merayakan hasil bumi dan mengapresiasi kerja keras para petani lokal. Desa Gonggang, yang terletak di Kabupaten Magetan, dikenal dengan lahan pertaniannya yang subur dan beragam hasil bumi. Setiap tumpeng yang disajikan dalam karnaval ini terbuat dari sayuran yang ditanam oleh penduduk setempat, mencerminkan kekayaan dan keberagaman hasil bumi mereka.

Persiapan untuk Karnaval 1000 Tumpeng ini memerlukan kerja sama yang erat antara warga desa, mulai dari petani, pengrajin tumpeng, hingga panitia acara. Selama beberapa minggu sebelum acara, warga desa bekerja keras menyiapkan sayuran segar dan menyiapkan bahan-bahan lain yang dibutuhkan. Sayuran yang digunakan antara lain jagung, wortel, kacang panjang, terong, tomat, buncis, nanas, jeruk, sawi, bawang merah, bawang putih, cabai dan berbagai jenis daun hijau.

Proses pembuatan tumpeng ini adalah sebuah upaya kolektif yang melibatkan banyak tangan. Setiap tumpeng dihias dengan detail yang menawan, menggunakan berbagai sayuran dan bahan alami untuk menciptakan tampilan yang menarik. Kreativitas dan keahlian dalam menghias tumpeng menjadi salah satu daya tarik utama dari karnaval ini.

Pada hari pelaksanaan, desa Gonggang dipenuhi oleh pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Mulai dari anak TK, SD, SMP, SMA, Karang taruna, mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Gonggang, dan para warga dari berbagai usia. Mereka mengikuti iring-iringan  dengan parade yang menampilkan ribuan tumpeng yang berjejer rapi. Selain itu, ada juga terdapat pembagian kupon undian untuk masyarakat yang mengikuti iring-iringan, pertunjukan reog, campursari, pentas seni dan lainnya yang menambah semarak suasana. Banyak doorprize yang akan diberikan, seperti mesin cuci, kambing, kipas angin, kulkas, setrika dan lainnya. Bagi masyarakat yang beruntung akan mendapatkan hadiah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun