Rasa merupakan struktur batin puisi yang juga sangat penting. Struktur batin yang satu ini merupakan sikap dari penyair yang dituangkan dalam sebuah puisi yang ia tulis. Rasa yang terkandung dalam puisi Gugur adalah sedih dan mengharukan. Â Hal ini karena puisi ini menggambarkan seorang pejuang yang sudah dalam keadaan sekarat namun ia masih sangat tangguh untuk terus memperjuangkan kotanya, Ambarawa. Ia bahkan menolak untuk dibopong oleh anaknya sendiri, ia memilih terus merangkak menuju kota yang sangat ia cintai tersebut. Sayangnya, maut menjeratnya sebelum sampai ke kota Ambarawa.
- Nada dan Suasana
Nada merupakan penyaluran suatu sikap kepada pembaca yang berhubungan dengan tema dan rasa yang disampaikan. Suasana yang ada dalam puisi tersebut adalah memprihatinkan. Berdasarkan suasana yang timbul dari puisi di atas, nada puisi Gugur adalah lirih dan merintih untuk menggambarkan kondisi yang dialami sang pejuang yang sangat menyedihkan tersebut. Namun, ada juga bagian puisi yang harus dibaca dengan nada menggebu-gebu karena menggambarkan semangat perjuangan dalam membela tanah Ambarawa.
- Amanat/Pesan Moral
Amanat berarti pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Ada beberapa amanat yang dapat diambil dari puisi Gugur karya W.S. Rendra yaitu, sebagai berikut.
- Sebagai manusia kita tidak boleh sombong, karena pada hakikatnya kita semua sama, sama-sama berasal dari tanah dan suatu saat nanti pasti akan kembali ke dalam tanah.
- Kita perlu menerapkan sikap pantang menyerah dan rasa cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana sikap yang ditunjukkan oleh tokoh pejuang dalam puisi tersebut.
- Sebagai rakyat Indonesia, sudah seharusnya kita mencintai dan bangga menjadi bagian dari bangsa ini
- Secara tersirat, kita dapat mengambil pesan dari puisi ini bahwa tanah Indonesia adalah tanah yang subur dan gembur.
Daftar PustakaÂ
Kamilah, S., Gunatama, G., & Sutresna, I. B. (2016). PUISI SISWA KELAS VIII A MTS AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH: SEBUAH ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN PUISI. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia UNDIKSHA , 4(2), 285--290.
Mihardja, R. (2012). Buku Pintar Sastra Indonesia . Laskar Aksara.
Permana, Z. D., Syaputa, M. A., & Setiawan, J. (2022). KAJIAN STRUKTURALISME PADA PUISI "AKU DAN SENJA" KARYA HERI ISNAINI PADA BUKU MONTASE: SEPILIHAN SAJAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PRAGMATIK. JURRIBAH: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa , 1(1), 54--59.
Pradopo, R. D. (2014). Pengkajian Puisi. Gadjah Mada University Press.
Ramadhani, L. P., Kartika, R., & Madani, Y. I. (2020). PENDEKATAN STRUKTURAL DALAM ANALISIS PUISI ANAK "TEMAN TERHEBAT" KARYA ASIDIK AL JAFAR. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pendidikan Dan Multidisiplin, 3, 285--290.
Seles, S. (2019). Analisis Perbandingan Novel "Mutiara di Kota Melbourne" dan "Four Seasons In Belgium" dengan Pendekatan Mimetik. Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 33--40.
Waluyo, H. J. (2003). Teori dan Apresiasi Puisi. Erlangga.
Â
Penulis:
Wahyu Fajar Lestari
Dr. Edy Suryanto, M.Pd
Dr. Sugit Zulianto, M.Pd