Mohon tunggu...
Wahyu Langgeng Prastiyo
Wahyu Langgeng Prastiyo Mohon Tunggu... Guru - Belajar, Mengajar, Romanista, Penikmat Film

Tenaga Pendidik di SMA N 1 Kota Mungkid

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film The Wild Robot

9 November 2024   09:13 Diperbarui: 9 November 2024   09:37 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasi indah nan emosional penuh canda tawa dan sarat pelajaran hidup yang bermakna, disajikan dalam visual yang mengagumkan laksana lukisan yang bergerak. The Wild Robot, layak dapat Oscars tahun depan. Kagum! 

Sepanjang durasi, kita akan serasa terhipnotis, serasa mendapatkan pelukan hangat dari orang tersayang yang bikin kita tak henti-henti senyum lebar seusai menikmati film bikinan Dreamworks ini. Salut! 

Menceritakan robot yang kehilangan tujuan eksistensinya, setelah terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. Dalam perjalannanya robot ini memutuskan untuk membersarkan seekor anak angsa yatim piatu bersama rubah licik yang kesepian. Kisah mengharukan tentang belajar menjadi orang tua, berbuat kebaikan, dan indahnya menerima perbedaan. Ini kisah yang dibutuhkan dunia kita sekarang ini. Relateable! 

Film arahan Chris Sanders (Lilo & Stitch, How to Train Your Dragon) memberikan menit pembuka yang langsung merebut hati dengan polah konyol si robot yang kaku dalam berupaya memahami dan beradaptasi dengan lingkungan barunya yang menganggapnya sebagai makhluk yang sangat aneh nan berbahaya. Monster! Kesalahpahaman inilah yang bakal membuat kita tertawa lepas, apalagi saat rombongan keluarga posum yang bertingkah pura-pura mati agar dapat bertahan hidup. Bikin ngakak! 

Seiring durasi yang terus bertambah, film ini membuai padangan kita melalui animasi super lembut, bak lukisan yang bergerak dengan rona warna yang aduhai indah. Pemilihan tone warna yang sesuai berhasil mengantarkan hubungan hangat si robot dengan angsa dan rubah yang membantu mereka temukan arti keluarga di tengah kesendirian dan keterasingan. Babak ketiga film, pertarungan mempertahankan rumah pun juga didukung pewarnaan yang emosional. Keren! 

Presmis cerita menyuguhkan sejauh apa hubungan antar karakternya telah tumbuh. Bukan kesedihan, melainkan aksi kebaikanlah yang menghujam emosi untuk bisa berefleksi diri. Film ini menunjukkan bagaimana suatu komunitas bisa berkembang dan dunia bisa lebih damai saat tiap individu bersedia kesampingkan perbedaan dan saling merangkul untuk berjalan bersama. Sebuah keindahan! 

The Wild Robot, film yang indah ini harus masuk dalam list nontonmu! 

8.5/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun