Mohon tunggu...
wahyu laksono
wahyu laksono Mohon Tunggu... -

samudera adalah ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikmah Ramadhan

14 Oktober 2014   18:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:04 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki bertompang dagu
menerawang haluan perahu
pikirannya tak tentu
menyibak udara beku

sinar mentari malumalu
percikkan ombak berlalu
getar bibir bisu
entah apa yang dimau

Pekik burung camar
lelaki menoleh
dipungutnya remah remah
roti tawar
kibaskan tangan acuh

Hari menjelang senja
setanak nasi membayang
getir menyergap cepat
hancur laut
juga harapannya
sementara setumpuk utang
didepan mata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun