ilustrasi Normalisasi sungai
Ada dua pemahaman dimasyarakat yang salah kaprah yang terjadi dan salah pasang penggunaannya sehingga menjadikan mereka galau. Mereka tidak dapat membedaka antara pengairan dan normalisasi sungai. Sehingga ketika ada proyek normalisasi sungai mereka kira pengairan.
Pengairan ialah kaedah pengaliran air di dalam tanah secara buatan yang bertujuan membantu pertumbuhan hasil tanaman. Sedangkan normalisasi sungai adalah usaha memperlancar aliran air untuk mencegah terjadinya banjir. Kita jangan terkecoh lalu menyamakan keduanya dan salah dalam penggunaannya.
Kemudian dapat diperjelas lagi, pengairan adalah usaha untuk menaikkan air keatas tanah agar tanaman mendapat air, Lalu normalisasi sungai adalah usaha untuk menurunkan air dari atas tanah kedalam sungai supaya tidak banjir. Dari keteranga diatas jelas keduanya tidak sama dan malah bertolak belakang, yang satu menaikan air keatas tanah yang lainnya menurunkan air dari atas tanah.
Â
Mengapapa demikian, ya karena salah pasang tadi. Hehehe..... Yang seharusnya dibenahi adalah pengairan tapi malah yang datang normalisasi, apa tidak bingung. Karena struktur tanah yang berpori maka air tanah yang ada diatas tanah dan yang ada didalam tanah tersedot semua kedalam sungai yang diperlebar dan diperdalam, akibatnya tanah menjadi kering, kalau sudah begitu bagimana akar padi mau tumbuh. Kekeringan. Itu lah yang menyebabkan pertumbuhan padi terhambat. Boro-boro mau panen, tumbuh juga susah, padi jadi kerdil.
Sekarang baru nyesal, lalu saling lempar kesalahan, waktu sosialisasi dulu kamu pada kemana? kenapa iya-iya, angguk-angguk saja. Padahal orang dari proyek itu kan sudah memberi penjelasan panjang lebar tentang untung rugi dan baik buruknya. Waktu itu ada juga yang membantah tapi tidak bisa ngotot, karena kalah suara. Tambah lagi takut juga sama aparat desa yang memang sudah kompak 100%. Entah mengapa, kali ada udang di sebalik batu ya, hehehe.... (gurau saja, aparat desa baik semu kok)
Lokasi desa kami terletak dipesisir sungai besar yaitu sungai sambas yang lebarnya saja 1000 m. Tak mungkin terjadi banjir. Walaupun hujan 7 hari tujuh malam tidak bakalan meluap karena air hujan lansung terbuang kesungai yang muaranya tidak jauh. Tentu tak sesuai normalisasi sungai, cukup gotong royong membersihkan bibir sungai saja tanpa biaya. Lain halnya dengan daerah hulu sungai, itu perlu karena memang sering banjir.Â
Apapun yang telah dilakukan pemerintah adalah sebuah usaha untuk nemperbaiki tarap hidup rakyatnya. Walaupun kita merasa ini belum tepat sasaran, mungkin mereka akan mengembangkan sektor perkebunan, seperti karet yang sangat memerlukan normalisasi sungai. Pasti ada agenda yang terbaik yang sudah disiapkan buat rakyatnya. Agenda untuk memajukan rakyatnya untuk mencapai masarakat yang sejahtera. Semoga.
salam kompasianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H