Tadi malam, setelah sekian lama melihat judulnya di laman rekomendasi Netflix, akhirnya saya klik dan tonton juga dokumenter Sunderland 'Til I Die.
Saya sudah mengira-ngira tontontan macam apa yang akan tersaji, toh, saya juga cukup familiar dengan klub sepakbola Sunderland, terutama generasi saat kevin phillips menjadi top scorer eropa kala itu (hingga saat ini belum ada lagi striker dari inggris yang menjadi top scorer eropa), dan juga karena beberapa pemain berwatak kuat yang singgah di Sunderland untuk menjadi pelatih.
Salah satunya Paolo Di Canio yang sempat sebentar melatih disana dan Roy Keane sang legenda MU juga sempat 3 tahun melatih di Sunderland. Namun ternyata perkiraan saya salah, saya tidak mengira kalau film dokumenter ini, sebagus itu.
Film ini bermula di awal musim 2017-2018, kala itu Sunderland baru saja terdegradasi dari Premier League ke Championship League. Tentu itu pukulan berat untuk tim.
Selain konsekuensi pencapaian tim, terdegradasi juga membawa konsekuensi finansial. Pendapatan dari siaran tv yang awalnya di kisaran 100jt USD turun tidak sampai setengahnya ke 40jt USD saat tidak lagi bermain di premier league.
Hal ini diperparah dengan pemilik klub saat itu, Eliss Short, yang sepertinya sudah apriori dan tidak mau mengeluarkan investasi tambahan untuk memperbaiki kondisi klub. Jadilah saat bursa transfer tidak ada pergerakan berarti untuk memperkuat skuad yang ada.
Pelatih yang baru ditunjuk untuk menukangi klub pun bisa dikatakan tidak memiliki pemain berkualitas untuk bisa bersaing.
Satu-satunya harapan adalah tim ini masih bermain di Premier League di tahun lalu, sehingga manajemen berharap tim ini masih bisa bersaing di Championship League.
Coach Grayson yang ditunjuk Tim sebagai pelatih menatap musim dengan penuh harap. Keinginan semua pemain, pelatih, manajemen, dan Fans tentunya Sunderland tidak berlama-lama berada di Championship League dan bisa kembali ke Premier League tahun depan.
Dia belum bisa melihat masa depan, begitu juga penonton-penonton dokumenter ini yang tidak begitu familiar dengan sejarah Sunderland.