Hujan yang melanda akhir-akhir ini secara tidak langsung berdampak pada  terhambatnya mobilitas untuk beraktivitas. Contoh sederhana, ketika mau berpergiaan jika dirasa tidak urgent maka saya memilih menunda hingga hujan reda. Turunnya air hujan ibarat pisau bermata 2, disatu sisi sebagai berkah dan disatu sisi sebgai musibah. Dikatakan musibah jika, diiringi dengan adanya banjir dimana-dimana akibat saluran drainase yang tidak berfungsi secara maksimal dan juga intensitas curah hujan yang tinggi hingga beberapa hari.
Cuaca hujan identic dengan nyamil. Maka tak heran biasanya ibu rumah tangga semangat 45 untuk berkreasi dan juga berinovasi menyiapkan stok camilan maupun makanan untuk keluarga tercinta. Walau sudah ada makanan berlimpah di rumah, adakalanya kita membeli sesuatu bukan karna ingin (minat), tetapi lebih ke sisi kemanusiaan biar laku jualannya (mendapatkan garus). Hujan yang turun setiap hari tentunya berpengaruh ke pundi-pundi keuangan para pedagang. Apalagi jika posisinya sebagai kepala keluarga, tentunya tetap berjuang bagaimana caranya agar dapur tetap ngepul.
Semangat pejuang keluarga. Semangat pejuang rupiah dimana pun Anda berada. Semoga selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dagangannya laris manis tanjung kimpul, rezeki berkah dan barokah untuk keluarga. Aamiin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI