Mohon tunggu...
wahyu kiwidartik
wahyu kiwidartik Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Hobi membaca, berkebun, dan kuliner. Pencinta dan penggiat literasi di lingkungan sekolah. Konten dibuat untuk menyalurkan hobi mengolah kata dan bermain kata.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tahun Baru, Saatnya Merancang Resolusi 2025 Tanpa Stress

31 Desember 2024   20:31 Diperbarui: 31 Desember 2024   20:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flyer ucapan selamat tahun baru. Sumber : dokumen pribadi

Resolusi yang terlalu ambisius tanpa mempertimbangkan realitas secara tidak langsung dapat memicu frustrasi dan tekanan mental. Oleh karena itu, ketika membuat resolusi penting bagi kita untuk melihat kondisi yang ada dan menetapkan target yang terukur serta relevan dengan kebutuhan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang resolusi tahun 2025 diantaranya :

1. Skala prioritas untuk resolusi
Pentingnya membuat skala prioritas dalam menentukan resolusi. Misalnya, jika resolusi tahun 2025 adalah melanjutkan study S2, pertimbangkan urgensinya.

"Apakah melanjutkan study ini hanya sebatas mengikuti trend, atau memang diperlukan untuk menunjang karir? Jika melanjutkan study dirasa tidak urgent, solusinya dapat ditunda atau diganti dengan alternatif yang lebih terjangkau". Sebagai contoh, jika planning awal adalah melanjutkan study S2 di universitas negeri pilihan yang notabene memerlukan biaya besar, bisa menggantinya dengan mengikuti kursus, seminar, maupun diklat. Dengan begitu tujuan meng-upgrade diri sesuai dengan perkembangan jaman, tetap tercapai tanpa membebani keuangan.

2. Resolusi yang terukur dan realistis
Usahakan resolusi tidak sekadar berupa keinginan yang tidak dianalisis.

"Misalnya, seseorang ingin melanjutkan study S2 karena teman seprofesi sudah menempuh di semester sebelumnya. Tapi, apakah kondisi finansial, pekerjaan, dan keluarga mendukung? Jika tidak realistis, keinginan ini justru akan menjadi beban". Resolusi yang baik seharusnya seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu memiliki tujuan jelas, langkah-langkah terukur, dan dapat dievaluasi.

3. Hindari stres dengan cara review pencapaian
Salah satu cara untuk mengurangi stres akibat resolusi adalah dengan mereview pencapaian di tahun sebelumnya.

"Terkadang kita merasa pencapaian yang dilakukan belum maksimal bahkan tidak ada hasilnya sama sekali, padahal jika melihat kembali, mungkin sudah melakukan banyak hal yang menurut kita benar". Sebagai contoh, jika resolusi tahun sebelumnya adalah melakukan olahraga secara secara rutin, meskipun belum tercapai berat badan yang ideal, upaya seperti meluangkan waktu di pagi untuk berolahraga minimal 30 menit dalam sehari  tetap merupakan pencapaian yang patut diapresiasi.

4. Jangan hilang harapan di tengah prediksi yang berat
Menjelang awal tahun perbagai prediksi mengenai tahun 2025 banyak tersebar di berbagai media, perlu diingat bahwa prediksi tersebut hanyalah sebatas gambaran kemungkinan, bukan kepastian.

"Setiap orang memiliki rezeki dan cara bertahan hidup masing-masing. Dalam hal ini penting untuk tetap optimis dan jeli dalam melihat sebuah peluang di tengah tantangan". Dengan tetap menerapkan skala prioritas, menetapkan target yang realistis, dan mereview pencapaian, besar harapan kita semoga dapat menghadapi tahun 2025 dengan lebih optimis dan percaya diri.

Resolusi jangan dijadikan sebagai beban, tetapi justru menjadi sebuah panduan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Resolusi bukan juga sebatas daftar keinginan yang ingin dicapai, melainkan ibarat sebuah peta yang akan digunakan untuk menuju perubahan yang lebih baik. Dengan adanya target realistis yang telah dibuat, menetapkan skala prioritas, dan merefleksikan pencapaian, kita bisa menjadikan tahun 2025 bukan sebagai beban, melainkan momentum untuk tumbuh dan berkembang. Perlu diingat bahwa setiap fase akan selalu ada tantangannya jadi jangan pernah kehilangan keyakinan dan harapan karna keajaiban itu ada meskipun di detik-detik terakhir. "Bismillah.... Selamat tahun baru 2025. Mari hadapi dengan usaha disertai dengan doa, tetap optimis dan jadikan setiap langkah berarti dalam perjalanan menuju versi terbaik dari diri kita".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun