Mohon tunggu...
WahyuKhairul OFFICIAL
WahyuKhairul OFFICIAL Mohon Tunggu... Penulis - Wahyu

Mahasiswa adalah agent perubahan minimal merubah diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Opini

10 Januari 2020   17:52 Diperbarui: 10 Januari 2020   18:06 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kurang tepatkah hukuman cambuk bagi pemain PUBG di Aceh ??

Pada tahuh 2019 sejak awal juni masyarakat aceh dihebohkan dengan statement pemerintah yang mengeluarkan fatwa haram game PUBG dan hukum cambuk bagi pemainnya yang kemudia menimbulkan pronkontra di masyarakat aceh,tak hanya masyarakat aceh dari luar aceh juga mengomentari fatwa dari MPU aceh.

Tentunya MPU selaku lembaga yang mengeluarkan fatwa haram tersebut sudah memikirkan dan mempertimbangkan akan hal tersebut. Namun dari fakta yang ketahui ternyata pihak MPU tidak bermusyawarah dengan pihak yang bersangkutan semisal penggiat game melainkan langsung menetapkan pengharaman terhadap game PUBG dengan melihat kondisi pemuda yang banyak menghabiskan waktu diwarung kopi bermain game bersama teman temannya .

Setidaknya sejak bulan juni 2019 terdapat puluhan judul berita terkait pengharaman game PUBG oleh MPU aceh dari berbagi macam media semisal detik,CNN dan media lain nya .

Memang tidak salah dengan putusan yang diambil oleh MPU namun keputusan itu diambil secara sepihak tanpa pemberitahuan berupa peringatan tertentu kepada masyarakat khususnya player game PUBG

Saya mendukung fatwa MPU namun dengan syarat tertentu harus ada pemberitahuan tertentu karena memang tidak bisa dipungkiri banyak anak muda menghabiskan waktu dengan bermain game PUBG dan sejenis nya hingga larut malam dan meninggalkan kewajiban Agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun