Mohon tunggu...
Wahyu Jatmiko
Wahyu Jatmiko Mohon Tunggu... -

belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dewi Themis : Lambang "SEHATNYA" Hukum. Das Sollen dan Das Sein

19 Februari 2011   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:27 6467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam damai Bhinneka Tunggal Ika Dalam mitologi Yunani dikenal nama seorang dewi, yaitu bernama Dewi Themis. Dewi ini dilambangkan sebagai lambang dari keadilan, hukum dan peradilan.

Dewi Themis

lambang ini dapat diartikan sebagai berikut :

  • Timbangan di tangan kiri diartikan sebagai keadilan untuk semua (justice for all) dan kedudukan yang sama didepan hukum (equality before the law)
  • Pedang di tangan kanan berarti kekuatan untuk menegakkan keadilan itu
  • Mata Dewi Themis pun dibuat tertutup. hal ini memiliki arti agar dalam menegakkan keadilan itu tanpa lirik-lirik, tanpa tengok kanan-kiri, menegakkan keadilan secara jernih dan adil.

ITU ADALAH BENTUK HUKUM YANG SEHARUSNYA (DAS SOLLEN) HUKUM YANG SEHAT, SANGAT DAHSYAT !

12981222771316068844
12981222771316068844

Dalam kehidupan sekarang lalu muncul pertanyaan : apa iyaaa hukum sekarang itu seperti itu?? haha :D

Dalam perkembangannya ada perubahan makna yang nyleneh tentang Dewi Themis itu :

  • Itu timbangannya malas ditera ulang kok. jadi rusak deh
  • trus itu pedangnya cman diasah satu sisi aja untuk menebas yang miskin. trus sisi yang satu dibiarin aja tumpul dan berkarat karena untuk menebas yang kaya
  • matanya dewi themis itu sebenarnya mata yang sangat genit

Kita lihat saja hukum kita yang senyatanya (DAS SEIN) : Menurut anda bangaimana hukum yang berjalan sekarang di Indonesia? Menurut saya sebagai orang yang sedang belajar tentang Ilmu Hukum, hukum di Indonesia belumlah sepenuhnya menjadi hukum yang seharusnya. Penegakan kasus hukum di Indonesia masih terlihat tebang pilih. kita ambil saja contoh kasus Nenek Minah (3 buah kakao) yang langsung dihukum dan Kasus Century (Rp 6,7 Triliun yang gak tau kmana) yang sangat lama penyelesaiannya dan menjurus tidak jelas alurnya. Mungkin Pedangnya Themis memang benar-benar hanya tajam pada satu sisi. itu mungkin juga menunjukkan kalo timbangan Themis itu jarang ditera ulang di Dinas Perdagangan bidang Metrologi :D Ada juga beberapa jaksa dan hakim yang ikut bermain-main dengan uang. Mungkin benar juga itu mata Themis sekarang udah genit. Tetapi, saya percaya bahwa das sein akan semakin mendekati das sollen. Penegakan hukum di Indonesia akan bangkit. Para penegak hukum saya yakin akan berusaha untuk membuat negara ini aman dan menjadi negara yang sadar hukum. Untuk saat ini, saya selalu berdoa untuk itu. Terima kasih *tulisan ini terinspirasi setelah saya mengikuti kuliah Sosiologi Hukum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun