Mohon tunggu...
Wahyu Hananto Pribadi Jatim
Wahyu Hananto Pribadi Jatim Mohon Tunggu... karyawan swasta -

WARGA NEGERI MERDEKA, penyambung aspirasi rakyat merdeka, pengawal PANCASILA menegakkan INTEGRITAS negeri. Merawat Republik Memastikan Keadilan..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

MELACURKAN DIRI adalah pilihan

26 Juli 2013   01:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:01 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13747780511410390523

SEMUA  BERPOTENSI MENJADI ORANG BAIK DAN BERGUNA karena memang itulah obsesi banyak anak ketika masih suka ditanya tentang cita-cita kelak dewasa... Semua yang baik bermartabat.. semua yang super hebat tanpa cela. Sebuah pencapaian yang tidak memiliki batasan dan akan menjadi berubah 180 derajat ketika jaman dan waktu memaksa untuk membatasi semua obsesi tersebut.. mungkin benar apa yang menjadi analisa saya dan mungkin juga ada  yang menganggap tidak benar,  merdeka bebas untuk menginterpretasikan  opini ini.

Lebaran yang cuman beberapa hari tidak sekedar sebagai  keberhasilan anak manusia mencapai titik puncak  pencapaian dari prosesi ibadah puasa 30 hari namun ada sebagian kelompok manusia  sebagai ajang untuk melaporkan kepada teman sejawat, sepermainan dan para kawan lama tentang suksesnya menjadi orang baik dan berguna telah didapatnya... ironisnya ukuran nya pun menjadi absurd.. tidak seperti kala dulu makna dan artinya. Nilai baik dan berguna adalah seberapa baik kehidupan ekonominya dan seberapa berguna eksistensi nya untuk kawan dan komunitasnya... Kata yang tepat adalah seberapa besar nilai keduniawian hari ini seorang anak manusia tersebut..

Mungkin benar dan mungkin tidak benar tuntutan keduniawian menjadikan manusia nekat untuk memilih jalan hidup menyimpang, meski jauh dari nilai-nilai umumnya orang baik dan berguna yang pernah dikenalnya dulu. Tidak peduli makluk lain mengatakan manusia cenderung mempermalukan diri untuk menutup rasa malu... Hidup adalah pilihan kata petuah kuno... apakah hari ini memilih menjadi ustad, dosen atau guru, menjadi biarawati ataukah menjadi pengabdi negeri yang patuh atau berprofesi menjadi wartawan yang tanpa salah mengkhianati kode etik jurnalistiknya, menjadi pemimpin partai yang melacurkan jabatan atau mungkin menjadi karyawan baik yang setiap hari tekun  menghitung anggaran tanpa terbersit untuk mencurinya...

Yang jelek dan yang baik sebenarnya bagi manusia memiliki bobot nilai peluang pilihan yang sama.... tidak ada yang memaksakan dan tidak ada yang melarang untuk dilakukan kecuali karena norma dan agama.

Manusia memiliki signal yang setia mengingatkan yaitu hati nurani...

Tukang becak tanpa korupsi (mungkin karena tak ada obyeknya) dan tak menerima suap, tak paham menyuap dan markup proyek bantuan bisa juga menemukan kebahagiaan... dapat istirahat tidur pulas, juga seorang pedagang bakso tanpa harus menipu komposisi adonan berpeluang juga untuk sejahtera dan bahagia... membuka banyak cabang dan terkenal.

Hidup adalah pilihan... jadilah orang bebas merdeka memiliki karakter dan integritas karena banyak manusia yang telah meninggal dunia duluan  tidak pernah membawa harta dan jabatan.... telanjang bulat.. cuman mensisakan cerita, ooo.. dia semasa hidup orang tekun meski takkaya tetapi baik hati.. atau ooo... jelas saja kaya raya karena dia semasa hidupnya suka terima suap pemilu dan makelar proyek di kantornya,  dsb dsb.. Ini mungkin yang tidak disadari oleh sebagian kawan yang hari ini begitu bangga menjadi bagian orang yang berkesempatan untuk korupsi, menerima upeti, menjadi orang hebat yang memiliki kekuasaan untuk disuap, menentukan nasib karir manusia yang lain dan dikejar-kejar wartawan sebagai selebritis instans... dikerumuni dan disanjung karena banyak uang. Sekali lagi.. Anda adalah manusia merdeka pilihan ditangan Anda bukan karena desakan kawan dan tetangga.

Salam Integritas

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun