Begitu banyaknya produk sejenis dipasaran bisa membingungkan konsumen. Apalagi produk yang tidak memiliki merk tertentu. Misalnya di pinggiran jalan kita pernah melihat penjual martabak, dan di sisi jalan lainnya juga ada penjual martabak. Jika kita sebagai orang yang baru di kawasan dekat jalan tersebut dan berniat ingin membeli martabak,penjual martabak manakah yang beruntung atas pembelian kita?
Pasti kita tidak mempunyai gambaran atas kedua penjual martabak terdebut dan asal memilih salah satunya dengan asumsi kita sendiri. Maka dari itu banyak pedagang martabak sekarang yang membuat embel-embel dibelakangnya. Sebut saja martabak syariah, martamak tekdung, dan sebagainya. Itupun antar beberapa merk itu ditiru oleh penjual martabak dikawasan lainnya.
Supaya tidak ditiru maka patenkanlah merk anda, jangan sampai ditiru oleh oranglain. Dan harus tetap berhati-hati karena maskipun anda sudah mematenkannya, jika produk anda sukses dipasaran, saingan anda adalah perusahan berskala internasional. Lihat saja the botol sosro yang sangat populer bisa dicaplok oleh perusahaan coca-cola dengan merk the freshtea. Pencaplokan oleh perusahaan besar bukanlah pencaplokan produk anda secara langsung, tetapi ide dari produk anda itu sendiri, dan perusahan besar itu bisa membuat produk yang sejenis dengan merk yang baru.
Lihat juga bagaimana Google ingin menyaingi facebook dengan membuat jejaring sosial baru yaitu G+.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H