Halo Kompasianers!
Ini adalah kali pertama saya menulis di Kompasiana dan saya sangat senang bisa berbagi pemikiran dan pengalaman di platform Kompasiana yang luar biasa ini. Pada awalnya saya sering membaca tulisan yang ada di platform ini kemudian saya tergerak untuk ikut menulis di Kompasiana.
Mengapa saya memilih Kompasiana sebagai salah satu wadah untuk menulis? Karena Kompasiana bukan hanya sekadar media sosial atau blog, tapi lebih dari itu. Ini adalah tempat di mana kita dapat bertukar pikiran, menyuarakan pendapat, dan belajar dari satu sama lain. Inilah ruang di mana setiap suara memiliki nilai dan dampak.
Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, kita memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan melalui tulisan, dan Kompasiana memberikan panggung yang sempurna untuk itu. Menyuarakan pendapat, menginspirasi orang lain, atau hanya sekadar berbagi cerita, semuanya memiliki tempat di sini.
Dalam perjalanan pertama saya di Kompasiana ini, saya ingin berbicara tentang pentingnya literasi digital. Dengan begitu banyak informasi yang tersedia di ujung jari kita, bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita dapat memilah informasi yang benar-benar bermanfaat? Bagaimana kita bisa menggunakan kekuatan digital dengan bijak?
Melalui tulisan ini, saya ingin mengajak pembaca untuk bersama-sama merenungkan peran kita dalam dunia digital ini. Apakah kita menjadi konsumen pasif atau kontributor yang aktif? Bagaimana kita dapat menggunakan media sosial untuk memperkuat komunitas dan memajukan masyarakat?
Mari bersama-sama menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan berbagi ide, pengalaman, serta pandangan kita. Kompasiana memberikan ruang untuk itu semua, dan saya sangat bersemangat untuk menjalani perjalanan tulisan digital saya di sini.
Terima kasih kepada Kompasiana dan semua pembaca yang setia. Semoga tulisan ini dapat menjadi titik awal dari banyak diskusi dan inspirasi yang akan datang. Mari bersama kita jadikan Kompasiana sebagai wadah untuk menginspirasi dan memberdayakan satu sama lain.
Salam hangat,Â
-Wahyu Indrawi