Pemanfaatan VCO (virgin coconut oil) belum menjadi sebuah tren di kalangan masyarakat luas. Prosesnya yang cukup rumit dan membutuhkan ketelatenan menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat menjauhkan diri dari peluang besar untuk meningkatkan ekonomi dari sini, meskipun sumber daya alam berupa kelapa sangat melimpah terutama di wilayah pesisir pantai.
Oleh karena itu, sosialisasi mengenai pemanfaatan VCO perlulah dilakukan. Seperti yang telah dilaksanakan pada tanggal 13-14 Juni 2022 di Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.Â
Dengan mengangkat judul kegiatan "Pelatihan Pembuatan Kosmetik Herbal Berbahan VCO", warga Desa Rejosari yang diwakili oleh ibu-ibu PKK, dibagi menjadi 5 kelompok, mempraktikkan beberapa contoh pemanfaatan VCO dalam bentuk sabun dan masker.Â
Pelatihan ini dilaksanakan dengan didampingi oleh salah satu kelompok yang berkecimpung di bidang pemanfaatan VCO, yaitu Khadijah Soap, yang berumah di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.Â
Dipimpin oleh Ibu Yeni Farida sebagai narasumber kegiatan tersebut, serta mahasiswa KKN Reguler Model Blok 2022, Universitas Negeri Malang, yang turut mendampingi tak kurang dari 30 ibu-ibu PKK untuk menyimak langkah-langkah yang harus dikerjakan dalam pelatihan.
Pengertian VCO (Virgin Coconut Oil)
VCO (virgin coconut oil) adalah sebutan untuk ekstraksi dari daging kelapa. Bahan alami dengan seribu manfaat ini sudah akrab dengan kehidupan masyarakat sejak zaman dahulu.Â
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, pemanfaatan daging kelapa tidak hanya untuk bahan masakan saja, tetapi juga untuk bahan-bahan alami dalam pembuatan sabun hingga masker wajah.