Mohon tunggu...
Wahyu Indah Retnowati
Wahyu Indah Retnowati Mohon Tunggu... Blogger - penulis yangs suka baca buku dan menonton film

content creator dan script writer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Didiek Hartantyo dan Perjalanan Naik Kereta Api yang Selalu Berkesan

23 Oktober 2024   19:58 Diperbarui: 23 Oktober 2024   19:59 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Api Indonesia (sumber: dok.pri)

"Adek mau ikut naik kereta api, ma."

Alia, anak perempuan saya yang berusia 7 tahun bersorak senang ketika saya mengajaknya ke Surabaya naik kereta api. Ini pengalaman kedua  baginya. Sebelumnya adek, sapaan saya terhadap anak bungsu saya ini sudah pernah naik kereta api bersama kakak dan papanya. Kami berempat naik kereta api kelas ekonomi menuju ke Kota Surabaya dan turun di stasiun Gubeng.

Sedihnya, di pengalaman kedua naik kereta api ini minus kakak dan papanya. Kakaknya sedang sakit dan papanya kerja. Jadi tidak bisa ikut berwisata. Eh sebenarnya bukan berwisata sih. Tepatnya sedang bekerja dengan mereview salah satu apartemen yang ada di Kota Surabaya.

Perjalanan naik kereta api (sumber: dok.pri)
Perjalanan naik kereta api (sumber: dok.pri)

Biasanya saya ngejob ke luar kota bersama teman sesama konten creator, tapi kali ini saya sedang ingin me time bersama anak perempuan saya. Jadi saya memutuskan pergi berdua saja dengan adek. Rencananya setelah selesai dengan pekerjaan, saya dan adek bisa jalan-jalan ke mall berdua saja.

"Coba kakak tadi ikut ma. Pasti kakak senang."

Hati saya teriris mendengar ucapan adek yang memang sayang dengan kakak laki-lakinya. Tapi mau gimana lagi. Si kakak tadi diajak juga tidak mau. Katanya ingin istirahat saja di rumah. Recovery setelah jatuh sakit. Sementara papa tidak bisa ijin kerja. Jadwal keluar kota juga sudah ditetapkan, jadi tidak bisa ditunda.

"Gak apa-apa. Lain waktu kita ajak kakak dan papa ya. Kita naik kereta api berempat lagi."

Ujar saya menenangkan hati adek. Di luar dugaan, kesedihan yang sempat terpancar di wajah mungil adek berubah jadi ceria dibarengi anggukan kepala berkali-kali. Senangnya.

Naik kereta api (sumber: dok.pri)
Naik kereta api (sumber: dok.pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun