"Haram bagi kami para petani tembakau untuk menghisap rokok putih (tembakau impor)", kata petani tembakau temanggung
PP 109 tahun 2012 (PP Tembakau) dianggap sebagai salah satu keputusan yang salah oleh para petani tembakau. PP tersebut dianggap mematikan produksi tembakau lokal Indonesia.
Adanya pasal-pasal dalam PP tersebut yang membuat pabrikan rokok Indonesia untuk tidak membeli tembakau lokal, karena sesuai dengan PP tersebut tembakau imporlah yang lebih sesuai dengan standarisasi tembakau yang ada dalam pasal tersebut.
Hal tersebut yang sangat ditakutkan oleh para petani tembakau, karena PP tersebut justru akan mematikan para petani tembakau lokal.
Para petani tembakau menginginkan pemerintah untuk memberikan solusi terkait PP Tembakau agar nantinya para petani tembakau masih bisa menyambung hidupnya.
"Kami menggantungkan hidup dari saya kecil hingga berkeluarga dengan bertanam tembakau, munculnya PP tersebut terkait isu kesehatan yang tidak jelas penelitiannya akan mematikan usaha kami yang sudah berpuluh-puluh tahun." ujar salah seorang petani tembakau.
Adanya pertarungan antara Rokok Putih VS Rokok Kretek saat ini akan menentukan kelangsungan hidup para petani tembakau Indonesia.
Rokok Putih menggunakan tembakau impor, sedangkan Rokok Kretek menggunakan tembakau lokal indonesia yang memiliki cita rasa khas Indonesia. Kearifan lokal harus dijaga, jangan sampai dihancurkan oleh asing dengan isu-isu kesehatan yang tidak jelas penelitiannya. Jika suatu PP merugikan bangsa sendiri mengapa harus dilanjutkan, akan lebih baik jika PP tersebut diperbaiki atau jika perlu dicabut.
Produk-produk unggulan Indonesia lainnya yang dihancurkan oleh asing terkait isu kesehatan adalah kopra, garam, gula sehingga Indonesia tidak mengekspor produk-produk tersebut secara besar. Sekarang Rokok menjadi sasaran terkait isu kesehatan agar produk tembakau lokal mati.
Marilah kita dukung para petani tembakau agar kearifan lokal Indonesia tetap terjaga di mata dunia.
Bagi para perokok, saya mengajak untuk merokok produk nasional negara kita, yaitu rokok kretek yang merupakan murni menggunakan bahan-bahan dari Indonesia seperti tembakau, cengkeh, dan saosnya beserta peramunya menggunakan tenaga kerja manusia.