Mohon tunggu...
Wahyu Handoko
Wahyu Handoko Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi IT bidang human resources dan suka travelling

Senang memajukan Bangsa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Perbatasan India-Pakistan, Sedarah dan Sebahasa yang Terpisah

16 Februari 2019   10:54 Diperbarui: 16 Februari 2019   13:42 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Tentu saja turis asing tidak akan teriak-teriak karena bukan negaranya, namun Sang MC selalu memberikan sindiran menghibur, biasa dia di depan turis asing berlagak tangan dilipat sambil 'menjep-menjep' bibirnya. Namun ini justu menghibur kami semua yang jadi orang asing. Sedang sisi Pakistan ada juga yel-yel tapi lebih tenang duduk mereka. Musiknya pun lebih lembut.

Pada saat acara dimulai pada dasarnya kedua negara itu menunjukkan pengawal tapal batasnya melakukan gerakan yang sama. Di penutup kepala masing-masing negara pun berhias sama, yaitu semacam kipas yang tinggi. Namun walau gerakan dilakukan dengan cepat, tutup kepalanya tetap tegak berdiri.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Suasana muka garang kedua negara dinampakan dalam raut muka petugas border, mereka akan berjalan sangat cepat. India memakai seragam coklat dan tutup kepala merah, Pakistan memakai seragam hitam. Lalu menghentakkan kaki sekuat-kuatnya di depan batas border negara. 

Sebelum dihentakkan, kaki pun diangkat tinggi-tinggi hampir menyentuh jidat ibaratnya, diangkat diperlihatkan ke negara tetangganya. Yang unik, disisi India pengawalnya ada yang membawa anjing kanan kiri, dan anjingnya pun melakukan gerakan yang khas. Riuh rendah tepukan tangan saat itu. Pakistan yang mayoritas muslim, mungkin tidak akan membawa anjing batin saya.

Saat upacara dipuncaknya, bendera dua negara itu diturunkan dengan cara disilangkan. Gerakan-gerakan membuka tali dari tiang, menarik tali dan melipat bendera dilakukan dengan sangat cepat. Siapa yang lebih cepat akan mendapat tepukan meriah. Saat diturunkan itu, semua pengungjung diminta berdiri. Sebagai turis, saya tidak melakukan penghormatan khusus hanya memberi hormat dengan berdiri. 

Namun, bagaimanapun saat itu saya pribadi teringat dengan negera saya sendiri, Indonesia, menjaga persatuan adalah sangat perlu dijaga. Kedua negara ini berdarah sama, berbahasa sama di perbatasan karena mereka satu kawasan di Punjab tapi mereka berpisah dan banyak hal yang sampai saat ini terjadi antar dua negara ini.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Setelah diturunkan, kedua petugas negara akan bersalaman yang khas kepada satu sama lain di kedua negara tersebut dengan sangat khas dan gerakan cepat. Pintu gerbang pun ditutup. Suatu saat saya ingin melihat penurunan ini dari sisi Pakistan. Namun demikian, ditempat ini pula pada November 2014 pernah terjadi bom bunuh diri yang menyebabkan 60 meninggal dunia dan ratusan terluka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun