Kehilangan Laut Natuna Utara akan memicu krisis pangan, menghambat kemandirian energi, melemahkan kedaulatan negara, dan merusak citra Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, upaya diplomasi, penegakan hukum maritim, dan pembangunan kekuatan maritim harus terus diperkuat untuk mengamankan Laut Natuna Utara dan memastikan masa depan bangsa yang gemilang.
Tindakan Nyata Diperlukan
Klaim sepihak China atas Laut China Selatan bagaikan awan hitam bagi masa depan bangsa. Laut yang kaya sumber daya ini terancam menjadi medan pertempuran, membahayakan kedaulatan dan stabilitas.
Indonesia harus tegas: diplomasi konsisten, koalisi dengan negara serumpun, dan penyelesaian damai. Tapi, diplomasi saja tak cukup. Penguatan pertahanan di Natuna Utara, peningkatan patroli, dan modernisasi alutsista adalah kunci.
Pemberdayaan masyarakat Natuna juga penting: tingkatkan kesejahteraan, libatkan mereka dalam menjaga laut, dan edukasi tentang kedaulatan.
Laut China Selatan bukan perebutan wilayah, tapi pertaruhan masa depan bangsa. Lawanlah ancaman ini dengan bersatu padu. Tunjukkan bahwa Indonesia tak gentar. Laut China Selatan adalah milik kita, dan masa depan bangsa ada di tangan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H