Mohon tunggu...
Wahyu Setyawan
Wahyu Setyawan Mohon Tunggu... Administrasi - bakti untuk negri

Mahasiswa aktif pejuang pendidikan untuk rupiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program KKN UNTAG 1945 Surabaya, Perkebunan Jeruk Tanggap Covid

31 Desember 2020   11:00 Diperbarui: 31 Desember 2020   11:13 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkebunan Jeruk, Tanggap Covid

Di masa pandemi saat ini, masyarakat dituntut untuk berperan aktif melawan dan turut serta mencegah penyebaran wabah covid-19. Apalagi di era new normal saat ini,  peraturan tidak lagi seketat pada saat masa awal Indonesia darurat wabah covid-19. Hal ini dibuktikan dari banyaknya Tempat wisata, hiburan, pusat perbelanjaan, serta perkantoran yang mulai diijinkan untuk dibuka kembali oleh Pemerintah. Meski demikian, sektor-sektor indsutri tersebut tetap diwajibkan untuk menjalankan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

UNTAG 1945 Surabaya melalui peran para mahasiswa sebagai agent of change turut serta berperan aktif dalam mengabdikan diri untuk negeri. UNTAG 1945 Surabaya menempatkan beberapa mahasiswa kkn yang terlibat ke beberapa tempat sesuai dengan domisili mahasiswa.  Tempat yang akan di edukasi adalah tempat yang minim dalam menjalankan protokol kesehatan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk tetap peduli dan menjalankan protokol yang ada, demi menekan angka pasien wabah covid-19.

               

dokpri
dokpri
Wahyu Setyawan adalah satu contoh mahasiswa Untag 1945 Surabaya yang memberikan perannya untuk masyarakat. Melalui program kkn yang diselenggarakan oleh UNTAG 1945 Surabaya, Wahyu menggandeng  tempat wisata Miracle Farm yang terletak di Desa Sambibulu, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Tempat wisata ini sudah mulai dibuka kembali sejak pemerintah telah mengijinkan beberapa sektor industri untuk membuka kembali usahanya. Namun demikian masih terdapat beberapa kekurangan dalam penerapan standar protokol kesehatan yang ada pada tempat wisata Miracle Farm. Hal ini terlihat dari tidak tersedia tempat untuk cuci tangan bagi para pengunjung dan pekerja, alat pengukur suhu tubuh dan himbauan jaga jarak berupa spanduk informasi tentang covid-19.

Dengan tujuan diadakannya kegiatan kkn tersebut, maka Wahyu Setyawan memulai kegiatan dengan membuat tempat fasilitas cuci tangan untuk pengunjung, menyediakan alat ukur suhu tubuh berupa alat thermo gun, dan membagikan masker yang sesuai dengan ketentuan pemerintah. Selain itu, Wahyu juga memberikan informasi dan edukasi kepada para pengunjung dan pekerja di Miracle Farm  mengenai pentingnya menjaga dan menjalankan protokol, hal ini diharapkan dapat menjadikan tempat wisata kebun jeruk Miracle Farm menjadi tempat wisata yang tanggap akan covid-19.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Dari kegiatan kkn ini diharapkan masyarakat dapat saling membantu untuk mencegah penularan covid-19. Mari kita saling mengingatkan, dimulai dari hal kecil. Ketika kita menjaga kesehatan diri sendiri, berarti kita juga menjaga kesehatan orang-orang disekitar kita.

#KitaUntagSurabaya

#UntukIndonesia

#UntagSurabayaKeren

#EcoCampus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun