Melihat tren pertumbuhan startup yang positif, maka pencarian bakat pebisnis muda di bidang digital dirasa perlu dilakukan guna meningkatkan perkembangan industri digital di lingkup nasional.
Selaras dengan hal tersebut, program Ytech bisa dikatakan sebuah ajang guna menemukan generasi muda yang memiliki cara pandang ala "Silicon Valley".
Atas kerjsama U.S. Embassy dan Teknopreneur Indonesia, Ytech berhasil menseleksi beberapa peserta dari 206 jumlah peserta yang terdaftar. Dalam prosesnya Ytech menilai para kandidat startup dengan empat tahap yang harus dilalui.
Seperti tahap pertama "Start With Y", pada tahap ini peserta secara langsung harus mempublikasikan ide cermelang mereka kepada masyarakat. Yang kemudian dilanjutkan dengan tahap Build The Minimum Viable Product (MVP) adalah fase kedua yang dilalui, untuk tahap ini peserta tersisa sebanyak 15 tim.
Prosesnya, sisa tim yang sudah terseleksi di tahap MVP sudah mulai di tempa mengolah skiil dan produk mereka di hadapan para mentor melalui kelas online dan mentoring selama satu bulan.
Dalam tahap tersebut pun mereka tak lepas dari penilaian para mentor ternama seperti Arief Widhiyasa (CoFounded Agate Studio), Hari Santosa Sungkari (Deputy Chairman Of Infrastructure Of Bekraf), Sylvia Sumarlin (Ceo Xirka), dan Muhammad Ismail Thalib (Ceo Zahira Acounting). Atas penilaian mereka, terpilihlah 5 finalis yang dinilai cukup kredibel atas konsep ide dan produk para finalis guna untuk diikutkan dalam rangkaian kegiatan Bootcamp yang bertempat di Jakarta, 4 sampai 5 April 2018.
Dari serangkaian tahapan yang telah dilakukan Ytech, Hari Sungkari sempat mengatakan, bahwa dirinya sangat ingin sekali melihat generasi muda kini memiliki mental Teknopreneur. Untuk itu dari kolaborasi U.S. Embassy dan Teknopreneur Indonesia diharapkan bisa meningkatkan kualitas Young Technopreneur di kancah Nasional maupun Internasional.
"Di program Ytech ini kita berkolaborasi dengan U.S. Embassy yang kemudian diharapkan dari kolaborasi ini bisa meningkatkan kualitas Young Technopreneur, ya ng mungkin bisa mendatangkan mentor dari luar sesuai yang kami inginkan" ucapnya, Kamis (5/4).
 Menurutnya para peserta yang terlibat dalam program Ytech ini, sudah mewakili beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Misalnya, lanjut Hari, startup MataKota (Jawa Timur), Fishgator (Jawa Timur), Tanijoy (jakarta), SyarQ (Jawa Barat), dan Kepul (Sumatera Utara).WES
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H