Mojokerto -- Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bangeran, Kabupaten Mojokerto, menginisiasi kegiatan pengembangan psikomotorik untuk warga setempat, khususnya anak-anak sekolah dasar (SD). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik warga desa, dengan fokus pada pengembangan keterampilan fisik dan koordinasi gerak yang penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari, terutama di kalangan anak-anak.
Secara umum, psikomotorik merupakan salah satu aspek perkembangan yang berhubungan dengan kemampuan fisik, koordinasi gerak, dan keterampilan motorik kasar maupun halus. Dalam konteks pendidikan, pengembangan psikomotorik pada anak sangat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat mencapai keterampilan motorik dasar, seperti keseimbangan, kekuatan, serta koordinasi antara tangan dan kaki. Aktivitas psikomotorik juga terbukti berperan dalam perkembangan kognitif anak, karena melalui gerakan aktif, anak-anak belajar untuk meningkatkan fokus dan mengelola energi secara positif.
Menurut para ahli, psikomotorik pada anak usia sekolah dasar dapat dikembangkan melalui berbagai bentuk kegiatan fisik yang melibatkan gerakan aktif dan koordinasi. Latihan fisik yang tepat dapat membantu anak-anak memperoleh kemampuan dasar yang mendukung keterampilan lainnya, seperti menulis, berolahraga, dan kegiatan lainnya. Oleh karena itu, pengembangan psikomotorik tidak hanya berdampak pada aspek fisik, tetapi juga mendukung kesiapan anak dalam belajar dan berinteraksi di lingkungan sosial.
Program KKN yang dilakukan mahasiswa UM di Desa Bangeran bertujuan untuk memberikan dampak positif melalui berbagai kegiatan yang berorientasi pada pengembangan psikomotorik ini. Sasaran utamanya adalah anak-anak sekolah dasar, yang masih berada dalam fase penting untuk mengembangkan keterampilan dasar ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kesehatan fisik yang lebih baik serta dukungan terhadap perkembangan psikomotorik anak-anak di desa tersebut.
Pengembangan psikomotorik bagi anak-anak di Desa Bangeran dilaksanakan dengan kegiatan rutin berupa senam dan jalan sehat. Senam pagi dipilih sebagai salah satu kegiatan utama karena gerakan-gerakan dalam senam melibatkan berbagai anggota tubuh dan dapat membantu memperkuat otot-otot anak, melatih koordinasi, serta meningkatkan keseimbangan tubuh. Selain senam, jalan sehat bersama juga diadakan setiap Sabtu untuk melibatkan anak-anak dan orang tua. Melalui jalan sehat, anak-anak dilatih untuk berjalan dalam jarak yang terukur sambil berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga mereka juga bisa belajar tentang pentingnya menjaga kebugaran tubuh.
Kegiatan senam dan jalan sehat ini mendapat sambutan positif dari warga desa, terutama para orang tua yang merasa bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif pada anak-anak mereka. Selain meningkatkan kesehatan fisik, kegiatan ini juga membantu mempererat hubungan sosial antarwarga serta memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar berinteraksi dan bekerja sama.
Melalui program pengembangan psikomotorik ini, mahasiswa UM berharap bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi Desa Bangeran, khususnya dalam mendukung perkembangan fisik dan sosial anak-anak. Para mahasiswa juga berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan diterapkan secara rutin, sehingga dampak positif yang dirasakan warga dapat berlangsung jangka panjang dan mendukung pertumbuhan generasi muda yang sehat dan aktif di Desa Bangeran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H