Mohon tunggu...
Wahyudi Yahya
Wahyudi Yahya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Teman

28 September 2018   09:18 Diperbarui: 28 September 2018   09:36 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak punya banyak teman, karena jumlahnya yang sedikit itu lah, aku menjadi lebih peduli terhadap mereka. Beberapa teman yang kumiliki adalah orang-orang yang dipandang rendah oleh siapapun yang menganut diferensiasi sosial.

Karakter manusia terbentuk oleh lingkungannya, sebuah kalimat yang seringkali muncul di literatur hingga video motivasi yang tersebar di paltform youtube. Sebuah pepatah yang tidak sepenuhnya salah, sama seperti ketika kita dihadapkan oleh pilihan : "gelas ini separuh penuh atau separuh kosong", tergantung kepada persepsi sang pengamat.

Apa berteman dengan orang yang dipandang buruk akan membuat kita ikut buruk, dan sebaliknya ? sebenarnya siapa yang berhak menilai orang itu baik atau buruk ? hakim ? polisi ? atau mayoritas suara ?

Aku bukan orang yang menganut strata sosial, kasta terendah, menengah kebawah atau keatas hingga yang berada di puncak sekalipun, semua sama, bagiku. Mereka berada di posisi tersebut, bisa karena sebuah perjuangan tiada henti, ataupun keberuntungan, seperti anak manja yang bisa kalian lihat dari tingkah lakunya itu.

Aku sangat menyukai belajar, bahwa proses belajar itu tidak akan pernah berhenti, dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dalam hubungan pertemanan misalnya, dengan berada disekeliling orang yang seringkali dipandang rendah oleh orang-orang sok tinggi itu, menjadikanku mempelajari sesuatu yang jauh lebih penting dari sekedar kemewahan hidup, bahwa hal yang sederhana bisa menciptakan kebahagiaan yang sangat berharga.

Bahwa apa yang ada didunia ini, tidak semua melulu soal harta, bahwa kebahagiaan adalah sebuah hasil yang dapat diperoleh dari banyak hal, kebahagiaan bukanlah mutlak soal harta, kebahagiaan adalah ketika kita dapat menafkahi keluarga dengan rezeki yang sedikit namun halal, kebahagiaan adalah ketika teman-teman kita dapat tertawa karena hal konyol yang kita lakukan sendiri, bukan dari menertawakan orang lain, bahwa tanpa paket internetpun, hanya dengan segepok kartu domino, kebahagiaan bisa berlangsung hingga larut malam, kopi sachet seharga dua ribu, sama enaknya dengan kopi yang memiliki harga berpuluh kali lipatnya.

Terima kasih, sementara ini aku tak perlu merasa punya banyak teman, bagaimana jika temanku bertambah dan kepedulianku terhadap kalian berubah ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun