Mohon tunggu...
Wahyudi Sudiyono
Wahyudi Sudiyono Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

I am just an ordinary man with extraordinary mind :) Active in t.me/YudiSudiyono, and other fun stuff :) Follow me on twitter @yudisudiyono

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemurahan Hati Seorang Pemimpin

7 Februari 2012   02:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:58 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13463368121106897698

Tidak ada yang dapat berbicara lebih nyaring atau melayani lebih baik daripada kemurahan hati seseorang pemimpin. Kemurahan hati yang sejati bukanlah peristiwa yang terjadi sesekali. Kemurahan itu datang dari hati dan menembus setiap aspek dari kehidupan seorang pemimpin, menyentuh waktunya, uang, bakat, dan harta miliknya. Para pemimpin yang efektif, jenis pemimpin yang diikuti banyak orang, tidak akan mengumpulkan sesuatu untuk diri mereka sendiri, mereka melakukannya supaya dapat memberi orang lain. Pupuklah sifat yang murah hati dalam kehidupan Anda. Inilah caranya:

Berikan sesuatu. Temukan ikatan seperti apa yang membuat Anda terikat dengan milik Anda. Ambillah sesuatu yang benar-benar Anda hargai, pikirkan seseorang yang dapat memperoleh manfaat dari barang itu, dan berikan padanya. Jika Anda dapat melakukan hal itu tanpa sepengetahuannya, itu akan lebih baik.

Tanamkan uang Anda. Jika Anda mengenal seseorang dengan visi untuk melakukan sesuatu yang benar, sesuatu yang secara positif akan memengaruhi kehidupan orang lain, berikan sumberdaya keuangan yang ia perlukan untuk mencapai visi besar itu. Tanamkan uang Anda utuk sesuatu yang akan lebih awet umurnya.

Temukan seseorang yang dapat Anda bimbing. Begitu Anda mencapai tingkat tertentu dalam kepemimpinan Anda, hal yang paling berharga yang harus Anda berikan adalah diri Anda disini. Dapatkan seseorang itu mencurahkan kehidupan Anda kedalamnya. Kemudian berikan waktu dan sumberdaya Anda padanya supaya ia dapat menjadi pemimpin yang lebih baik.

Penyair India, Rabindranath Tgaore menulis, “Semua yang tidak diberikan akan hilang”.

APA YANG SAAT INI SEDANG HILANG KARENA ANDA MENAHANNYA?

Salam untuk Jakarta Baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun