Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 41. Benturan Pertama

27 Juli 2024   11:56 Diperbarui: 14 Agustus 2024   23:22 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

"Itulah yang ingin aku katakan padamu. Rupanya kau lebih cepat tanggap. Oleh karena itu aku serahkan kepada kalian untuk mengantar mereka." Kata Ki Ardi.

"Siap Ki, sore nanti aku akan mengantarkan mereka, setelah mendapat izin pimpinan kami."

"Lebih baik kalian berangkat sekarang, sore nanti tentu telah sampai. Rombongan ini perlu juga istirahat setelah melakukan perjalanan jauh. Nanti aku yang akan mengatakan kepada pimpinan kalian, kemana kalian pergi."

"Siap ki, kami akan berangkat segera."

Demikianlah sebentar kemudian sebuah rombongan orang-orang berkuda segera berangkat bertolak dari desa Gayam menuju kademangan Maja Dhuwur. Tidak ada hambatan sesuatupun dalam perjalanan, sehingga mereka sampai di kademangan tepat saat matahari akan tenggelam di ufuk barat.

****

Sementara itu di pesanggrahan Wanajaya, nampak empat orang pimpinan gerombolan telah hadir di sana. Beberapa cantrik sibuk membersihkan empat gubug untuk tempat peristrihatan para gembong itu. Tidak lupa mereka menyulut obor yang telah tersedia dengan api. Segera saja tempat itu jadi terang benderang.

Nampak wajah-wajah kesal terpancar di raut muka para gembong itu. Hati mereka tengah terselimuti rasa kecewa yang dalam. Upaya mereka mencari keterangan di mana tiga pusaka yang hilang dari tempat mereka menyimpan benda-benda itu, tak menemukan hasil.

"Kita bumi hanguskan saja kademangan itu." Kata Kelabang Gede.

"Jangan. Kita hancurkan pertahanan pasukan pengawalnya saja. Seluruh isi kademangan yang kaya raya itu sangat bermanfaat bagi perjuangan kita." Kata Singa Lodhaya.

"Rakyat Maja Dhuwur banyak yang kaya raya. Tentu mereka menyimpan benda-benda berharga yang banyak jumlahnya." Kata Srigunting pendekar dari lereng gunung Kendheng  yang baru  saja bergabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun