Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bab 35. Luka Dalam (Cersil STN)

5 Juli 2024   15:13 Diperbarui: 6 Juli 2024   22:31 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun mereka tidak lama tinggal di rumah saudagar kaya raya itu. Setelah makan malam bersama mereka segera pamit.

Dengan bekal pemberian Senopati Narotama, Sembada membeli tiga ekor kuda untuk Sekar Arum, Nyai Rukmini, dan Ki Ardi. Pada hari itu juga mereka berpisah jalan. 

Ki menjangan Gumringsing bersama Sawung Kuning pergi ke barat, pulang ke padepokan Cemara Sewu. Ki Ardi dan Nyai Rukmini pergi ke timur menuju padepokan Gunung Arjuna. Sementara Sembada dan Sekar Arum pulang Ke kademangan Majadhuwur.

Demikianlah mereka berpisah sejak dari halaman rumah ki Wangsa Jaya saudagar kaya raya dari desa Wates itu. Ki Wangsa melepas mereka dengan lambaian tangan dan senyum di bibirnya. Namun ada sepasang mata yang juga menyaksikan kepergian mereka di balik pintu. 

"Kenapa kau tak menemui Sembada tadi, tapi saat pulang kau mengintipnya" tegur Ki Wangsa saat masuk rumah lagi.

"Tidak ayah aku ingin melihat gadis berpedang itu."

"Namanya Sekar Arum. Murid nenek yang bawa tongkat kemana-mana itu, Nyai Rukmini, pendekar wanita dari lereng Gunung Arjuna."

"Kenapa dia tidak ikut gurunya pulang ke padepokannya. Tapi mengikuti kakang Sembada  ?"

"Apa pedulimu dia ikut atau tidak. Kau tidak punya hak melarang dia. Bukankah kau sudah anggap Sembada sebagai kakakmu ?"

"Aku hanya ingin tahu saja ayah."

"Ohhh. Namanya Sekar Arum. Dia dulu momongan Nyai Kenanga, ibunya Sembada. Saat masih menjadi emban di katumenggungan Gajah Alit. Punya saudara kembar bernama Sekar Sari, pendekar pula. Kini tinggal di Maja Dhuwur. Mereka terpisah karena perang besar di Medang Kamulan. Sekar Arum ditemukan Ki Menjangan Gumringsing guru Sembada, dan dibawa ke padepokan Cemara Sewu. Ia belajar silat di sana, jadi adik seperguruan Sembada. Sebelum diambil murid Nyai Rukmini, dan dibawa ke lereng gunung Arjuna. Sedangkan Sekar Sari ditemukan demang Majadhuwur, yang saudara tua ibunya Sekar Arum. Kini jadi calon menantu ki demamg Sentika. Tujuh tahun lebih mereka terpisah, wajar jika hatinya terlilit kerinduan. Makanya ia ingin sekali bertemu saudara kembarnya itu." Ki Wangsa menjelaskannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun