Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerita Silat: Songsong Tunggul Naga (sinopsis)

13 Maret 2024   22:54 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:06 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota gerombolan itu mengganggu kelompok berkuda yang tengah makan di kedai.  Terjadi pertempuran di halaman, namun gerombolan Gagakijo melarikan diri.

Pertempuran terjadi lagi di tengah hutan Waringin Soban. Kelompok berkuda yang menempuh jalan pintas hendak pulang ke desanya di hadang gerombolan Gagakijo.  Jumlah pasukan gerombolan itu lebih banyak. Besar kemungkinan pasukan berkuda akan dikalahkan.

Namun Sembada datang membantu kelompok berkuda itu.

Anggota gerombolan kalang kabut melawan Sembada, meski ia bertempur laksana orang yang tak tahu ilmu kanuragan, namun tandangnya membuat anggota gerombolan kocar kacir.

Meski telah berhasil dibantu namun pimpinan kelompok berkuda itu tidak berkenan. Sikapnya sinis terhadap Sembada, meski anak buahnya memperlihatkan sikap yang lebih ramah.

Sembada melanjutkan perjalanan. Di desa Sambirame, saat penduduk menyelenggarakan upacara metri desa, dan di selenggarakan acara adu ketangkasan, ia ikut dan memenangkannya. 

Ia mendapat hadiah yang banyak, yang akan dirampas kembali oleh punggawa desa yang ternyata sudah dikenal sembada.  Mereka adalah anggota gerombolan Gagakijo.

Sembada menghajar punggawa desa itu dengan cambuk saktinya hingga mereka mundur dari pertempuran.  Sembada kemudian membagi hadiah itu dengan warga desa miskin yang rumahnya ia tempati menginap.

Sembada melanjutkan perjalanan malam itu, dan sampailah di desa Bendo.  Di sana pemuda itu membantu seorang wanita tua membawa barang belanjaannya.  Sampai di rumah Sembada diminta tinggal dan menjadi anak angkat wanita itu.

Berbagai hal dialami Sembada di tempat barunya, hingga ia mendengar berita keberadaan payung pusaka keramat Songsong Tunggul Naga.  Ternyata pusaka itu dalam cengkraman golongan hitam yang bersarang di lereng gunung kelud.

Ketika ia mencari sarang gerombolan hitam itu ia bertemu adik seperguruannya yang telah menguasai ilmu yang dahsyat pula seperti dirinya.  Mereka sempat bertempur karena saling tak mengenali lawan, namun karena kehadiran kakek sakti Kidang Gumelar mereka menjadi tahu, bahwa mereka saudara seperguruan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun