SINOPSIS
Sembada adalah pemuda padepokan Cemara Sewu. Ia tengah menjalani tugas gurunya untuk mencari gadis kembaran adik seperguruannya. Juga mencari berita tentang keberadaan payung keramat songsong tunggul naga.
Dalam perjalanan tugas ia mampir ke bekas kota raja Medang. Â Ia menyaksikan akibat perang yang telah membumi hanguskan kerajaan itu.
Di kota raja ia terpaksa bertempur dengan tiga penjahat yang menamakan diri gembong kota raja. Â Ketiga orang itu dibuat tak berkutik, dan menyerah kalah.
Ketika ke rumah ibu temannya yang sekarang berprofesi sebagai penjual nasi di kedai pasar, Sembada bertemu kakek tua yang pernah menyaksikan ia menghajar gembong pasar kota raja.
Kakek itulah yang membuntuti Sembada hingga sampai hutan larangan. Â Di hutan ini keduanya bertempur namun si kakek melarikan diri menuju sebuah goa.
Di dalam goa keduanya bertempur lagi, namun Sembada dibuat pingsan.
Ketika ia siuman ia menyaksikan bahwa goa itu laksana sebuah kitab ilmu yang dahsyat. Â Ia lantas mempelajari isi kitab di goa itu hingga tuntas.
Setelah mencapai puncak ilmu Sembada mendapat hadiah sebuah cambuk sakti dari si kakek, yang ternyata kakek itu bekas senapati legendaris jaman prabu Darmawangsa, bernama Kidang Gumelar.
Di antar sikakek Sembada keluar goa dan melanjutkan perjalanan.
Ia berjalan ke arah matahari terbit. Â Dalam perjalanannya banyak hal yang ditemui. Termasuk keberadaan gerombolan perampok yang dipimpin Gagakijo yang menguasai hutan Waringin Soban.
Informasi itu ia dapatkan ketika ia sedang mengisi perutnya di kedai setelah menyebrang sungai brantas.