Mohon tunggu...
Wahyudini aisha
Wahyudini aisha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

aku suka kemewahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan Menuntut Kreativitas

22 Maret 2021   18:48 Diperbarui: 22 Maret 2021   19:08 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di desa saya berasal, masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Diantaranya bahkan bergantung pada sumbangan dan suadaya masyarakat sekitar. Kebanyakan dari mereka adalah golongan lansia dan orang-orang yang hidup sebatangkara. Kerasnya roda kehidupan juga menuntut mereka terus mencari rupiah meski dalam keterbatasan. Begantung ada ladang saja tidak cukup, musim penghujan yang cepat berganti dengan musim kemarau membuat panen tidak optimal. Tentu itu berakibat pada penghasilan mereka. Pasalnya mereka bukanlah sang pemilik ladang, melainkan seorang pesuruh untuk menggarap ladang mereka yang lebih beruntung.

Pendidikan juga menjadi salahsatu faktor kemiskinan terbesar disana. Pada masanya, Pendidikan dianggap tidak begitu penting. Selagi bisa ke ladang dan masih punya tenagga kenapa harus bersekolah? Lagipula sekolah pun memerlukan biaya yang tidak sedikit. Itu membuat mereka memandang pendidikan sebelah mata. Akibatnya, mereka sulit bersaing dalam dunia pekerjaan.

Sebagian lainnya memutar otak agar bisa mnyambung hidup. Dengan pengetahuan yang terbatas mereka dituntut untuk menjadi kreatif. Salahsatunya para penyuling getah aren. Mereka memanfaatkan getah aren sebagai bahaan utama gula merah atau yang kita kenal sebagai gula aren. Dengan alat-alat sederha mereka menyuling getah aren dan mengolahnya menjadi gula merah.

Ada satu masalah besar bagi mereka para penyuling aren. Mereka bingung kemana harus menjual gula-gula itu. Sampai saat ini merke bergantung pada para dermawan yang mencari gula merah. Menurut saya pribadi rasa dari gula aren merkea sangatlah khas dan enak. Di kota-kota besar sangat sulit menemukan gula merah yang kualitasnya baik. Banyak orang picik yang dengan sengaja mencampur bahan bahan berbahaya kedalamnya. Dalih mendaptkan keuntungan besar mereka malah membahayakan orang banyak.

Jalan keluar pemberantasan kemiskinan  adalah memperbaharui sumber daya manusia disana. Mengenalakan pentingnya bersekolah dan memberikan pelatihan keterampilan. Saya adalah bagian dari desa itu, menjadi penerusnya adalah hal yang membanggakan. Tapi membuatnya manju akan lebih mulia. Saya berharap masyarakt di desa saya bisa bangkit dengan memajukan kretifitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun