Pertanyaan ini sering ditemukan dan berulang menjelang lebaran. Apakah THR itu wajib dilakukan  oleh pengusaha laundry? Saya pernah membahasnya dan ditulis di blog karena kerapkali ditanyakan soal tunjang hari raya ke pelanggan laundry. Dan saya memberi garis bawah bahwa THR ke pelanggan itu adalah bentuk suap!
THR yang terbaik itu kepada karyawan yang selama ini loyal kepada kita, kalau ada lebih bagikan ke warga sekitar yang membutuhkan. Tegas saya sampaikan. Dan mirisnya dengan gaji karyawan yang minim, sering kena potongan entah tidak masuk kerja atau mengganti baju pelanggan yang hilang/rusak. Masihkah kita tega terhadap karyawan dan menganakemaskan pelanggan?
Memang pelangganlah yang selama ini memberi rezeki berlimpah dengan mencucikan pakaian kotor ke usaha kita, usaha laundry.Tidak ada salahnya kita memberi bingkisan atau hadiah kepada pelanggan yang selama ini laundry ke kita.
Kalau kata-kata bingkisan atau hadiah kepada pelanggan itu saya setuju saja asal hak-hak pekerja dan lingkungan sekitar sudah merasakan dampak dari usaha kita. Rata-rata pelanggan kan sudah mampu secara ekonomi, makanya dia mencucikan pakaian ke jasa laundry. Jangan sampai karyawan merasa tersakiti dengan diberi THR ala kadar atau malah tidak diberi sama sekali yang menjadi haknya.
Hal yang paling menarik dikatakan seseorang,"Mohon sebagai owner(pemilik laundry) jangan lebay karena takut kehilangan pelanggan bagi-bagi THR. Hellow.. pelanggan kita orang berduit. Logikanya gak mungkin juga hanya gak dikasih THR dia kabur ke laundry sebelah..." seru seorang pengusaha laundry lain yang kontra terhadap adanya pemberian THR ke pelanmggan.
Keheranan ini juga banyak diamini yang lain," Aslina (aslinya) kemarin terheran-heran ada owner laundry nanya kek gitu ...". Ada juga yang berujar," Harap jangan membiasakan sesuatu yg buruk. Karna nanti customer jadi nyari kesempatan seperti itu", terang AB. Kejadian menarik juga diuangkapkan," Iya Bun kadang ada yg tersinggung Bu. Pengalaman ku cs tag kasih THR lalu anak ku dikasih ampo. Habis itu malah nggak laundry lagi", curhat PH.
Ternyata memberikan sesuaatu ke pelanggan entah itu istilahnya THR, bingkisan, atau hadiah adalah suatu kebiasaan di daerah tertentu"klo berdasarkan undang2, kalau perusahaannya bukan perusahaan formal, ga perlu ngasih thr. gak wajib scr undang2. thr pada semua usaha itu karena sifatnya kebiasaan bukan karena harus berdasarkan undang2", seru ibu ini berinisial AD
Yang jelas, memberikan THR atau tunjangan hari raya itu wajib diberikan kepada pengusaha laundry dan itu kalau punya karyawan ya. Faktanya banyak pula usaha laundry dikerjakan sendiri atau hanya beberapa karyawan terbatas dan owner ikut terjun membantu entah sekedar mencuci, atau mengantar pakaian. Besarannya pasti sudah tahu dan ada rumusannya cara memberi THR ke karyawan.
Walaupun dijelaskan bahwa kegiatan usaha yang tidak berbadan hukum atau informal, lanjutnya pembayaran uang THR dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pekerja dengan pemberi kerja secara kekeluargaan. Meski pun demikian, dia yakin di Indonesia THR sudah menjadi budaya sehingga tidak ada pemberi kerja yang tidak memberikan THR kepada karyawannya. Pengusaha laundry pastinya mengutamakan  akan memberi THR kepada karyawan daripada pelanggan.
