Dalm 1 minggu terakhir ini, konflik internal PPP kembali mencuat. Konflik ini pernah terjadi 1 bulan sebelum pilpres 9 Juli lalu. Pecat memecat antar faksi terjadi kembali.
Kelompok Emron Pangkapi yg dibantu oleh sekjen Romahurmuzy telah memecat Ketua Umum Surya Dharma Ali (SDA) dengan alasan, bahwa SDFA telah menjadi tersangka KPK.
Tetapi pihak ADA tidak terima dgn pemecatan ini, menurut AD/ART, pemecatan Ketua umu harus dilakukan dalam Muktamar luar biasa. Tetapi yg dilakukan oleh kubu (emron/Romy) dilakukan dalam mukernas yg tdk dihari oleh Ketua Umum.
Pemecatan ketua PPP, ternyata berhmebus dgn adanya pendekatan tim Jokowi terhdap PPP. Pada Muktamar PDIP di Semarang, PPP kubu emron turut hadir. Dan kelihatannya ada tawaran cukup menarik yg akan diberikan kepada PPP dalam Pemerintahan Jokowi nanti.
Dalam 1 minggu terakhir nama Lukma Hakim Syaifudin, yg juga ketua PPP diperkirakan akan mendapat jatah menteri. Sebagai anak tokoh NU, Lukman Hakim akan diplot kembali sebagai menteri agama.
Kubu SDA yg sejak Pilpres lalu bergabung dgn Koalisi Merah Putih, tetap konsisten dgn sikap partai sebelum pilpres. Dimana Kalau Jokowi menang, maka PPP harus rela di luar pemerintahan.
Tawaran Tim Jokowi? ini tentunya menarik bagi sebagian kader PPP. Tetapi apakah sikap inkonsiten untuk bergabung dgn koalisi Jokowi merupakan sikap politik yg akan dicatat oleh rakyat sebagai partai Oportunis. Jokowi yg tadinya tdk mengharapkan dukungan banayk partai, sekarang sangat menginginkan dukungan PPP untuk berhadapan dgn koalisi merah putih. Sikap Jokowi ini juga merupakan sikap Politik inkonsistensi. Dimana dia membanggakan koalisi kurus yg ingin dia jalankan dlm pemerintahan. tawaran posisi menteri bagi PPP? dari jokowi, juga merupakan sikap inkonsisten Jokowi yg ingin membuat Kabinet Kerja dan tidak bagi-bagi kursi kepada partai, apalgi pada partai yg dulu tdk mendukungnya dalam pilpres.
Meskipun demikian kubu Emron/Romy akan mengadakan muktamar sehari sebelum pengumuman kabinet (19 oktober) guna memilih ketua umum baru dan membuat kebijakan arah koalisi baru. Tapi ini tentunya akan dihadang oleh kubu SDA, dimana hasil Muktamar yg lalu bahwa Muktamar PPP tahun ini akan dilaksanakan setelah Oktober 2014.
Marilah kita tunggu perkembangan politik yg ada, Tapi sebagai bangsa Indonesia, saya sangat menyayangkan politik pecah belah yg dilakukan terhadap PPP. PPP sebagai Partai tertua dan banyak pengalaman seharusnya dapat menjadi contoh bagaimana bisa menangkal politik pecah belah. PPP pada waktu Orde baru, hingga era reformasi telah berhasil menjaga eksistensi partai. Tapi apakah kerana godaan jabatan dlm pemerintahan, akankah PPP akan hancur pd pemilu yg akan datang?
Saya berharap PPP tetap solid dan bersatu.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H