Mohon tunggu...
wahyudi3120
wahyudi3120 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masuk dengan Tolol Keluar Membawa Kebodohan

13 April 2016   16:16 Diperbarui: 13 April 2016   17:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

       Semarak ujian nasional sudah berlangsung 2 hari, yang dimulai dari senin tanggal 11 April 2016 untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat. Hal itu juga akan berlaku untuk untuk Sekolah Menegah Atas (SMA) dan sederajat. Setelah ujian nasional dalam beberapa bulan kedepan siswa   menunggu hasil ujian. Hal yang mencolok saat pengumuman sesudah dilakukan adalah ketika perayaan kelulusan yang sangat mengherankan ketika perayaan kelulusan dirayakan dengan corat dan coret dan konvoi dengan kebut-kebutan di jalan raya. Hal seperti itu sejatinya tak perlu terjadi mengingat sekolah seharusnya menghasilkan manusia yang terdidik.  Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah upaya untuk memanusiakan manusia.

Seragam  yang  putih bersih dan layak pakai masih bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan. Bisa dibayangkan ribuan seragam tiap tahun akan menjadi sampah karena acara corat coret, penggunaannya menjadi terbatas apabila seragam sekolah  telah penuh dengan cat dan   coretan spidol cukup dipakai pekerja buruh bangunan atau menjadi keset bahkan menjadi lap motor. Acara corat coret seragam dan konvoi selain kurang bermanfaat juga akan menganggu ketenangan  dan ketentraman  di jalan raya. Diantara yang menyebabkan mengganggu ketentraman warga yaitu  keributan dan kebisingan  di jalan raya konvoi kelulusan. Adapun keributan dan kebisingan disebakakan  yaitu karena: (a) sengaja menggunakan knalpot racing atau istilah kerennya “selenser” yang menghasilkan suara bising pada motor sudah dipersiapkan oleh pelajar sebelum acara konvoi serta corat coret; (b) membunyikan klakson sembarangan (c) bahkan ada yang memulainya dengan minum minuman beralkohol; (d) ugal-ugalan dalam berkendara tak jarang ada yang menjadi korban.   

Adapun yang mengganggu ketenangan warga masyarakat khususnya wali murid karena kekhawatiran akan keselamatan anak-anak yang mengikuti acara konvoi dan corat coret di jalan raya. Seperti yang diberitakan tak jarang terjadi kecelakaan yang merugikan bahkan merengut nyawa karena di jalan karena ugal-ugal saat konvoi  kelulusan. Namun seiring waktu berjalan, sekarang banyak aparat kepolisian yang menertibkan bahkan melarang konvoi kelulusan.

Adapun cara untuk mengantisipasi terjadinya acara corat coret dan konvoi  kelulusan yang ditawarkan penulis yaitu: (1)  disuruh atau dipaksa menyumbangkan seragam sekolah untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan; (2) mengumumkan hasil kelulusan pada malam harinya sehingga tak  ada waktu untuk corat coret; (3)  datang ke sekolah menggunakan pakaian adat disertai oleh orang tua (4) menghimbau kepada siswa untuk merayakan kelulusan dengan cara yang lebih bermaafaat seperti membuat acara syukuran atas kelulusan, makan bareng, wisata bersama.   

Fenomena corat coret saat kelulusan mencoreng pendidikan Indonesia hal ini karena pendidikan dirasa gagal membentuk manusia yang mana dicita-citakan oleh tujuan pendidikan. Lucunya pendidikan di negeri ini,  masuk awal sekolah ketika masa orientasi siswa (MOS) yang pelaksanaannya penuh dengan kegilaan  begitu juga ketika kelulusan dirayakan dengan kegilaan lagi.

 

Daftar Pustaka

Restu azandi, interview. 2016. “corat coret dan konvoi kelulusan” Mataram.

http://news.okezone.com/read/2016/04/07/65/1356607/usai-un-pelajar-tangerang-corat-coret-seragam

http://lampung.tribunnews.com/2016/04/12/usai-un-siswi-siswi-sma-ini-robek-rok-sepaha-sambil-corat-coret-netizen-mengerikan

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun