Mohon tunggu...
Wah Yudi
Wah Yudi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Warga Indonesia yang saat ini tinggal diJakarta dan bekerja di Industri Periklanan.\r\n\r\nFans AC Milan era the dream team, tapi juga penggemar permainan cantik nan indah ala Tiki Taka dan Total Football. Jadi suka bingung, mules bin pening jika AC Milan ketemu Barca seperti 4x di LC 2012 atau Belanda vs Spanyol di PD 2010 :D Tapi klub Nottingham Forest yang paling saya suka, cinta lingkungan gitu kesannya Hahaha :D

Selanjutnya

Tutup

Politik

Putri yang Tertukar dan Setgab Koalisi

14 April 2012   13:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:37 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alkisah dalam sebuah sinetron yang sudah habis masa tayang, tersebutlah 2 keluarga yang berbeda status sosial ekonominya sedang menantikan kelahiran putri mereka masing - masing yang kebetulan memilih rumah sakit yang sama. Ketika akhirnya hari kelahiran putri mereka tiba dihari yg sama, ternyata ada rencana busuk dari sang paman putri simiskin yang ingin menukar bayi sehingga kelak akan tertukar pula nasib kedua putri tersebut. Akhirnya perjalanan nasib kedua anakpun bisa ditebak, anak kandung menjadi anak tetangga, sedangkan anak tetangga malah jadi anak kandung.

Kisah tersebut rasanya cukup mengilhami situasi setgab koalisi yang digalang partai Demokrat sebagai orang tua dari koalisi tersebut.

Jika kita melihat anggota awal koalisi maka anak kandungnya adalah PD, PKS, PAN, PPP dan PKB. Sementara tetangga lawan mereka yang satu mempunyai anak kandung Golkar dan Hanura sementara tetangga satunya beranak kandung PDIP dan Gerindra.

Selanjutnya seperti kita ketahui bersama keluarga koalisi SBY dengan anak kandung 5 partai yg memenangkan pilpres dan menjadi kaya raya. Bagaimana tidak, mereka dipercaya mengelola negara dengan kementrian dan BUMNnya yg sering dijadikan ladang uang parpol penguasa.

Alkisah jika keluarga Mega dengan dendam akibat kekalahannya memilih untuk menjauh dari koalisi, maka berbeda dengan partai Golkar yang tergiur dengan kekuasaan dan ingin menjadi anak angkat koalisi.

Ternyata dalam perjalanan koalisi ada anak kandung bernama PKS yang suka dianggap "Nakal" oleh koalisi, akibatnya semua anggota koalisi memusuhi PKS dan bahkan mengusir PKS keluar dari rumah koalisi.

Aneh bin ajaibnya, jika koalisi tega mengusir anak kandung mereka tapi mereka justru melindungi dan tak berani mengusir si anak angkat "Nakal" Golkar, padahal koalisi dan kita semua tahu Golkar juga tak kalah nakalnya dengan PKS.

Perlakuan koalisi keanak "Nakal" Golkar dan PKS jadinya terasa mirip dengan sinetron Putri yg Tertukar.

Entahlah bagaimana endingnya nanti, apakah koalisi akhirnya menemukan mana anak kandung dan anak tetangga sejati ataukah sampai 2014 nanti justru sinetron yg sudah selasai akan diteruskan oleh setgab koalisi?

Yg jelas sianak kandung sekarang makin disudutkan, sementara sianak tetangga justru gembira merasa akan mendapat warisan menteri dari setgab koalisi.

Memang aneh negeri ini, ternyata sinetron yg dianggap hanya cerita bohongan justru menjadi realitas politik negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun