Mohon tunggu...
Wah Yudi
Wah Yudi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Warga Indonesia yang saat ini tinggal diJakarta dan bekerja di Industri Periklanan.\r\n\r\nFans AC Milan era the dream team, tapi juga penggemar permainan cantik nan indah ala Tiki Taka dan Total Football. Jadi suka bingung, mules bin pening jika AC Milan ketemu Barca seperti 4x di LC 2012 atau Belanda vs Spanyol di PD 2010 :D Tapi klub Nottingham Forest yang paling saya suka, cinta lingkungan gitu kesannya Hahaha :D

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Jokowi Amanah, Semoga Bukan Dia Gubernur Jakarta

6 April 2012   07:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:58 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mendapatkan pemimpin yang mampu menyejahterakan rakyat yang dipimpinnya tentu sebuah anugrah. Mendapatkan pemimpin yang amanah ditengah krisis kepemimpinan negeri ini tentu impian semua rakyat, termasuk warga Jakarta tentunya. Lantas kenapa judul opini diatas justru terasa aneh? Tentu ada sebabnya. Tulisan ini sekaligus berharap agar semua Cagub – Cawagub gak asal janji tanpa memikirkan realisasinya dan efek sampingnya.

Hal yang lumrah tentunya menjelang pilkada Jakarta semua Cagub – Cawagub mengumbar janjinya dan melakukan pendekatan kepada warga Jakarta. Memang ada hal positif dan negatif dibalik umbar janji tersebut. Positifnya rakyat akan mengetahui kualitas dan solusi yang ditawarkan oleh cagub – cawagub sehingga kalau rakyat kritis akan mampu menilai janji dan solusi terbaik dari cagub – cawagub yang ada. Negatifnya, jika rakyat tak mampu mencerna secara kritis maka ada kemungkinan terjebak pada politik pencitraan atau bahkan apatis karena menyamaratakan kualitas cagub – cawagub yang ada, padahal itu terjadi akibat rakyat tak mampu/tak mau berfikir secara kritis.

Dalam hal ini sikap kritis rakyat tentunya sangat menentukan kualitas pimpinan Jakarta kelak, apakah akan terpilih seorang pemimpin sejati ataukah justru terpilih kucing garong. Kembali ke judul, lantas apa yang aneh dari janji Jokowi?

Janji hiperbola Jokowi

Dari membaca berita detik.com hari ini seperti biasa saya melihat berita – berita janji cagub – cawagub Jakarta, termasuk janji Jokowi. Tapi janji kali ini membuat saya mengernyitkan dahi dan berfikir. Entah apa sebab dan maksud janji Jokowi kali ini, tiba – tiba dia melontarkan janji ”Akan menyediakan dana kesehatan bagi warga KTP musiman di Jakarta”. Sebuah janji yang terkesan baik dan manusiawi serta mampu menarik simpati para pemegang KTP musiman diJakarta tentunya. Link beritanya bisa dibaca di :

http://news.detik.com/read/2012/04/05/164212/1886175/10/jokowi-janjikan-dana-kesehatan-untuk-warga-ktp-musiman-di-jakarta

Tapi jika kita sedikit berfikir kritis tentu akan timbul pertanyaan, Apakah janji tersebut realistis dan membawa kebaikan bagi Jakarta serta warganya? Atau justru sebaliknya? Bayangkan pemerintah Jakarta akan memberikan jaminan kesehatan kepada para pendatang diJakarta tanpa kecuali, hanya bersyarat mempunyai KTP musiman Jakarta? Tanpa itu semuapun saat ini Jakarta sudah menjadi magnet yang sangat besar bagi pendatang, lantas apa jadinya jika jaminan kesehatan benar akan terwujud? Tak terbayang arus urbanisasi yang akan masuk Jakarta kelak. Bukan mustahil jika janji itu terwujud, maka dalam 5 tahun kedepan penduduk Jakarta bisa meledak menjadi 2-3 kali lipat dari sekarang. Siapa yang tak tergiur tinggal diJakarta, karena hanya bermodal KTP musiman bisa mendapatkan jaminan kesehatan, bahkan sesuatu yang didaerah asal mereka belum tentu didapatkan?

Dibalik janji tersebut tentu tersimpan 2 konsekuensi jika diwujudkan. Pertama, mampukah keuangan Jakarta memenuhinya, jika pendatang dan jumlah pegegang KTP musiman menjadi berkali lipat bahkan unlimited? Kedua, mampukah daya dukung Jakarta menampung mereka, atau malah akan menambah masalah pengangguran, kerawanan sosial dan keamanan diJakarta?

Tentu kita tahu masalah urbanisasi adalah masalah klasik Jakarta yang belum terselesaikan sampai saat ini, apalagi jika ada program jaminan kesehatan akan menyebabkannya makin tak terkendali. Padahal kita tahu masalah diJakarta ini banyak yang disebabkan pendatang yang tergiur manisnya madu Jakarta. Misalnya masalah keamanan, bagaimana premanisme diJakarta justru didominasi oleh orang – orang pendatang dengan kedok organisasi kepemudaan, bahkan organisasi yang mengaku asli Jakartapun banyak anggotanya merupakan pendatang.

Jadi jika Jokowi itu seorang yang amanah dan terpilih jadi gubernur Jakarta, saya justru tak bisa membayangkan betapa sumpek dan kacaunya Jakarta nanti jika janji tersebut dijalankan. Saya khawatir bahwa Jokowi masih menggunakan kacamata Solo dalam memimpin Jakarta sehingga terlontar janji ini, dan tak sepenuhnya mengetahui besaran kompleksitas permasalahan Jakarta, seolah – olah kebijakan di Solo bisa diterapkan 100% diJakarta. Padahal jika tidak bijak memetakan wilayah masalah dan solusinya kebijakan yang terkesan baik itu justru akan kontra produktif dan jadi bumerang bagi Jakarta nantinya. Pemimpin terbaik itu tidak hanya harus baik dan berprestasi, tapi juga harus tepat waktu, tempat dan punya wawasan yang tepat pada daerah yang dipimpinnya.

Smoga warga Jakarta mampu mengkritisi setiap janji yang dilontarkan Cagub – Cawagubnya, demi kenyamanan dan masa depan Jakarta. Smoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun