[caption id="attachment_184259" align="aligncenter" width="620" caption="Jose Mourinho (Reuters)"][/caption] Dramatis, hasil semifinal Leg kedua antara Real Madrid vs Bayern Muenchen mungkin diluar dugaan banyak orang ketika akhirnya sang tuan rumah tersingkir dari liga Champion mengikuti tim sesama Spanyol, Barcelona. Pertandingan sendiri terpaksa diakhiri dengan adu tendangan pinalti setelah skor akhir selama 90 menit + dua kali perpanjangan waktu tetap 2-1 untuk Real Madrid sehingga agregat akhir tetap 3-3 untuk kedua kubu. 3 gol dalam pertandingan tersebut semuanya tercipta dibabak pertama. Madrid unggul 2 gol terlebih dahulu melalui Ronaldo dan dibalas 1 gol oleh Arjen Roben melalui tendangan pinalti. Adu tendangan pinaltipun akhirnya memunculkan Muenchen sebagai pemenang setelah 3 penendang pinaltinya berhasil menaklukkan Casillas dan 2 tendangan pinalti berhasil diblok oleh Casillas, sementara dari kubu Madrid hanya berhasil 1 penendang pinalti, sementara 2 tendangan berhasil diblok dan 1 tendangan melayang diatas mistar Neuer. Agregat hasil akhirpun 6-4 untuk kemenangan Bayern Muenchen Yang menarik dari adu tendangan pinalti adalah reaksi Mourinho yang terlihat nervous dan sampai bersimpuh dipinggir lapangan selama adu tendangan pinalti terjadi. Mou yang biasanya begitu percaya diri tiba - tiba terlihat pasrah menghadapi adu tendangan pinalti. Mungkin pengalaman buruk ketika Chelsea dikalahkan Liverpol masih membekas dalam benak Mourinho. Akhirnya Bayern Muenchen memang menunjukkan filosofi Jerman sejati, boleh tertinggal duluan tapi tak kenal menyerah dan akhirnya menjadi sang pemenang. Selamat buat Bayern Muenchen yang akan menghadapi Chelsea difinal yang tak begitu diprediksi. Sementara Madrid mungkin bisa tetap melanjutkan prediksi final El Clasico lawan Barca difinal Liga Champion dialam mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H