Mohon tunggu...
Wah Yudi
Wah Yudi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Warga Indonesia yang saat ini tinggal diJakarta dan bekerja di Industri Periklanan.\r\n\r\nFans AC Milan era the dream team, tapi juga penggemar permainan cantik nan indah ala Tiki Taka dan Total Football. Jadi suka bingung, mules bin pening jika AC Milan ketemu Barca seperti 4x di LC 2012 atau Belanda vs Spanyol di PD 2010 :D Tapi klub Nottingham Forest yang paling saya suka, cinta lingkungan gitu kesannya Hahaha :D

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kala Mou Bersimpuh, Madrid Pun Tersingkir

25 April 2012   21:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:06 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_184259" align="aligncenter" width="620" caption="Jose Mourinho (Reuters)"][/caption] Dramatis, hasil semifinal Leg kedua antara Real Madrid vs Bayern Muenchen mungkin diluar dugaan banyak orang ketika akhirnya sang tuan rumah tersingkir dari liga Champion mengikuti tim sesama Spanyol, Barcelona. Pertandingan sendiri terpaksa diakhiri dengan adu tendangan pinalti setelah skor akhir selama 90 menit + dua kali perpanjangan waktu tetap 2-1 untuk Real Madrid sehingga agregat akhir tetap 3-3 untuk kedua kubu. 3 gol dalam pertandingan tersebut semuanya tercipta dibabak pertama. Madrid unggul 2 gol terlebih dahulu melalui Ronaldo dan dibalas 1 gol oleh Arjen Roben melalui tendangan pinalti. Adu tendangan pinaltipun akhirnya memunculkan Muenchen sebagai pemenang setelah 3 penendang pinaltinya berhasil menaklukkan Casillas dan 2 tendangan pinalti berhasil diblok oleh Casillas, sementara dari kubu Madrid hanya berhasil 1 penendang pinalti, sementara 2 tendangan berhasil diblok dan 1 tendangan melayang diatas mistar Neuer. Agregat hasil akhirpun 6-4 untuk kemenangan Bayern Muenchen Yang menarik dari adu tendangan pinalti adalah reaksi Mourinho yang terlihat nervous dan sampai bersimpuh dipinggir lapangan selama adu tendangan pinalti terjadi. Mou yang biasanya begitu percaya diri tiba - tiba terlihat pasrah menghadapi adu tendangan pinalti. Mungkin pengalaman buruk ketika Chelsea dikalahkan Liverpol masih membekas dalam benak Mourinho. Akhirnya Bayern Muenchen memang menunjukkan filosofi Jerman sejati, boleh tertinggal duluan tapi tak kenal menyerah dan akhirnya menjadi sang pemenang. Selamat buat Bayern Muenchen yang akan menghadapi Chelsea difinal yang tak begitu diprediksi. Sementara Madrid mungkin bisa tetap melanjutkan prediksi final El Clasico lawan Barca difinal Liga Champion dialam mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun