Sebuah surat terbuka menjelang Konggres Luar Biasa "Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia"
Penyelamat itu jangankan memulai konflik, jikapun akan terjadi konflik maka dia akan terdepan mencegahnya.
Penyelamat itu jika terpaksa berkonflik, maka dia akan berusaha pertama kali memulai rekonsiliasi.
Penyelamat itu jika lawan ternyata tidak mau berdamai, maka dia akan tetap berusaha untuk berdamai, kompromi dan rekonsiliasi.
Penyelamat itu walaupun sudah last minute, tetap akan berkata "Masih ada kesempatan untuk rekonsiliasi"
Penyelamat itu seharusnya tak pernah mengatakan "Sudah terlambat untuk rekonsiliasi" kecuali memang dia cuma penyelamat gadungan.
Jika memang pada akhirnya KPSI memilih KLB harga mati walau PSSI, AFC, FIFA bahkan keputusan CAS tak merestuinya maka kata Penyelamat itu perlu kita teliti lebih dekat lagi, jangan - jangan itu hanya sticker diatas tulisan sebenarnya Komite Penghancur Sepakbola Indonesia??? Hanya KPSIlah yang bisa membuktikannya. Masih ada waktu untuk membatalkan KLB dan kembali kemeja rekonsiliasi.
Dan kinipun saya mulai mengerti ternyata kepanjangan PSSI pimpinan DA sekarang bukan hanya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia tapi juga Penyelamat Sepakbola Seluruh Indonesia :
Penyelamat APBD agar tidak dikorupsi sepakbola lagi
Penyelamat transparansi keuangan melalui Audit dan kerjasama dengan BPKP
Penyelamat potensi sepakbola Indonesia melalui pembinaan usia dini, berjenjang dan akademi Nusantaranya