Berjalan Perlahan,
Menyusuri Serpihan Peluru,
Menembus Bayang-Bayang Sepi,
Tinggallah Senyummu,
Satu-Satunya Senjataku Tuk Bertahan..
Sesekali Ku Menoleh Ke Belakang,
Melihat Serpihan Peluru Yang Tertinggal,
Tak Jua Ku Jumpai padang Ilalang,
Tempat Dulu Kita Berjumpa..
Serpihan Peluru Itu,
Masih Saja Berserakan,
Tak Sadar gumamku Berkata,
Masih Adakah Senyum Itu,
Tuk buatku Bertahan...
Tenggarong, 02 Juni 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H