Will u be alright? even if im not by ur side~
Lagu itu masih berulang. Entah sudah berapa kali. Menjadi soundtrack kesendirianku. Miris? Siapa yg peduli. Sekali lagi aku mengambil nafas. Meneliti wajah yg tergambar di dinding cangkirku. Betapa Tuhan tidak adil dalam banyak hal. Bagaimana mungkin Dia menciptakan makhluk seindah itu. Tidak hanya indah tapi juga memiliki segalanya. Tubuh yg bagus, suara merdu, uang yg banyak, keluarga yg solid, dan jutaan penggemar yg bahkn mungkin rela mati untuknya. Sedangkan aku, untuk menyelesaikan kuliah saja masih harus terseok.
Tung. Beberapa pesan mengusikku. Tak ada yg penting hanya pertanyaan basa-basi. Kusempatkan membuka grup, hanya meneliti sejenak lalu kembali menutupnya.
"Kau sibuk?" Sebuah pesan berhasil mengalihkan perhatianku. "Aku butuh bantuanmu" Pesan lain menyusul sebelum aku sempat membalasnya. Tentu saja aku tahu dia akan minta tolong, dia hanya mengirimiku pesan jika ada yg harus kulakukan untuknya. Atau saat dia harus membuatku terkejut.
"Ada apa?"
"Kau punya lagu ballad mereka kan? Tolong kirimkan semua. Aku tidak bsa mendownloadnya."
Aku menyeruput kopi susuku. Kali ini agak banyak. Malam mungkin saja akan lebih panjang.
"Ah, Iya. kita harus bertemu segera setelah kau lulus" pesan lain kembali mengusikku.
"Setelah kau kerja, akan semakin sulit untuk kita bisa pergi."
Aku termangu, mungkin dia benar.
"Aku akan memikirkannya." balasku bersama emoticon dua jempol.