Tak kan lelah aku mencari sosokmu, tuk jadi imam dalam hidupku. Imam yang kan selalu memimpin dan membimbingku melewati setiap jejak langkah jalanku. Berhati besar dan mau mendengar keluh kesah prahara hidupku. Untuk mengukir cinta dan sayang, meraih masa depan dengan penuh kebahagyaan.
Lantunan sholawat dan salam yang selalu ku harapkan, semoga kan terwujudkan. berbakti pada agama, keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa. Penuh wibawa serta bijaksana untuk semuanya.
Itulah sosok peneduh jiwaku. Pendamping ragaku. Pengangkat derajatku. Mendekatkan pada Tuhanku. Aku sangat merindu itu.
Walau pernah aku jumpai sosok-sosok lain yang menemaniku. Namun sosok itu tak pernah mendamaikanku. Mungkinkah itu petunjuk Tuhan untukku. Bahwa dia bukan yang terbaik untukku dan hidupku.
Dan akhirnya, semua aku serahkan pada Tuhanku. Karena Dia Yang Maha Tahu. Aku percaya Dia-lah yang kan selalu menuntunku tuk merajut berbagai rangkaian kisah dan kasih dalam hidupku.
Maafkan aku bila pernah melukaimu. Semua aku lakukan karena besar rasa cintaku untuk Dia Tuhanku. Hingga membuatku takut bila melanggar aturan itu.
********%********
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H