Mohon tunggu...
Wahyu Chandra
Wahyu Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan blogger

Jurnalis dan blogger, tinggal di Makassar

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Gubernur Sulsel Jadi Target Pembunuhan Politik?

11 November 2012   06:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:38 2052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1352620743957083779

[caption id="attachment_222585" align="alignnone" width="620" caption="ilustrasi/Admin (kompas.com)"][/caption] Ketika sedang menyampaikan orasi di depan seratusan ribu warga Sulsel peserta Jalan Santai Bersama Komandan, di  Monumen Mandala, Minggu (11/11), pagi, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo terkejut melihat sebuah benda berasap yang tiba-tiba meluncur sekitar 10 meter di depannya. Polisi pun segera bertindak mengamankan benda tersebut sebelum meledak, pelakunya yang menjadi objek amukan  massa pun segera diamankan Belakangan diketahui bahwa Bom yang dilempar ke Syahrul tersebut adalah bom jenis low explosive, seberat seberat 2 ons, yang berisi serbuk TNT dan paku lima senti meter. Pelakunya pun sudah teridentifikasi, memili tiga nama yang berbeda yaitu Lukman Rahim alias Kristin Markustius alias Awaluddin, berusia 25 tahun. Meskipun masih dalam tahap pemeriksaan oleh kepolisian namun telah beredar spekulasi atas peristiwa ini. Tim Sayang atau pendukung Gubernur petahana Syahrul Yasin Limpo, dalam konfrensi persnya menilai ini sebagai sebuah upaya pembunuhan dengan kata lain Syahrul telah menjadi sasaran pembuhan terencana. Ini disimpulkan berdasarkan temuan lain di tas pelaku, yaitu adanya senjata revolver lengkap dengan 6 butir peluru. Polisi punya penjelasan lain. Menurut kepolisian, pelaku adalah bagian dari jaringan teroris Poso, dengan tujuan memanfaatkan kondisi politik di Sulsel.  Namun terkesan kalau penjelasan kepolisian ini hanya sekedar meredakan emosi massa, karena tak ada penjelasan yang pasti kaitan antara teroris di Poso dengan diri pribadi Syahrul serta situasi apa yang dimaksud. Masyarakat pun spekulasi sendiri-sendiri, jika menurut pendukung Syahrul ini adalah serangan 'putus asa' dari lawan politik Syahrul karena elektabilitas Syahrul yang terus meningkat seiring semakin dekatnya waktu Pilgub, yaitu 22 Januari 2013 mendatang, sedangkan bagi lawan politik atau pendukung saingannya menyatakan ini hanya 'akal-akalan' saja, meski tak dijelaskan maksudnya. Suatu hal yang pasti, peristiwa pelemparan bom yang tak meledak tersebut adalah hal yang seharusnya diantisipasi oleh pihak kepolisian. Meski belum diketahui motifnya, namun ini akan menjadikan Pilgub Sulsel menjadi rentan akan kondisi 'chaos'. Semua orang akan menjadi siaga dan agresif dalam mendukung pilihan politiknya masing-masing. Peristiswa ini harus diusut tuntas dan diselidiki betul aktor di belakangnya. Jika memang aktornya adalah salah satu saingan politik, maka itu pun harus disampaikan kepada publik secara jujur. Maukah kita dipimpin oleh seorang yang menghalalkan segala cara, termasuk penggunaan kekerasan dan pembunuhan, untuk memimpin kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun