Mohon tunggu...
Wahyu Chandra
Wahyu Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan blogger

Jurnalis dan blogger, tinggal di Makassar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mungkin Ini Motif Mbak Tara Sebar Hoaks

3 Maret 2018   17:37 Diperbarui: 3 Maret 2018   17:43 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Capture Facebook Tara Dev Sams

Ia seorang ibu rumah tangga dengan 4 anak. Seorang dosen. Dilihat dari pakaiannya yang syar'i seharusnya ia adalah seorang muslimah yang taat. Saya membaca timeline Facebooknya nya (Tara Dev Sams) penuh dengan makian. Paling banyak tentang Jokowi. 

Beberapa hari lalu ia diciduk polisi. Kerja otaknya di balik layar jauh lebih dahsyat. Ia seorang pengendali ratusan ribu akun yang tiap hari membuat kehebohan di media sosial, menebar rasa resah, benci dan takut. Prajurit terdepan dari Muslim Cyber Army.

Seorang kawan bertanya, apa yang ia cari dengan tindakannya itu? Apakah ia sekedar warga negara yang kritis, sebagaimana kata Fadli Zon? Atau ada struktur kuasa berlapis-lapis di belakangnya?

Menurutku sederhana saja. Paling utama pastilah ada motif ekonomi, jika merujuk pada teori Pisau Ockham. Seorang admin dan pengendali dengan struktur kerja yang rapi bukanlah sebuah kerja spontanitas, sekedar menyuarakan suara warga yang tertindas. Motif ideologi adalah urutan ke sekian. Sekedar untuk menutupi rasa dan bersalah, ia akan berkata dalam hati, 'ini kan jihad, demi perjuangan agama, melawan musuh-musuh islam'. 

Perpaduan dua motif ini sudah sangat mematikan. Sama dengan pelaku bom bunuh diri yang rela mati demi agama dan jaminan keluarganya akan mendapat uang yang sangat besar dan jaminan finansial seumur hidup. 

Itu dugaan paling memungkinkan buat saya, kecuali Mbak Tara punya niatan lain yang diungkapkannya. Mungkin ia pernah menyesali perbuatannya itu, apalagi ia punya empat anak yang meneladani setiap tindak tanduknya. Mungkin suatu hari, di tengah malam ia terbangun dan berkata lirih ke anak-anaknya, yang tertidur pulas, "Jangan sebar hoaks, Nak. Berat. Biar Ibu Saja."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun